Sekadau (Antara Kalbar) - Infrastruktur jalan di daerah Tiga Belitang (sebutan untuk kecamatan Belitang Hulu, Belitang dan Belitang Hilir ), tergolong parah. Diperkirakan ratusan miliar mengalir ke wilayah itu tak juga bisa memperbaiki kondisi infrastruktur jalan.

Kendaraan angkutan kelapa sawit, baik milik petani atau pun perusahaan, saban hari melewati jalan tanah yang lembek di musim hujan.

"Jalan arah jembatan Sungai Raya, atau tepatnya daerah yang terbenam sekarang, itu membutuhkan perhatian khusus. Semua pihak harus bertanggung jawab, karena daerah itu rawan banjir," ungkap Antonius seorang warga setempat.

Pria tersebut mengatakan, jika kesalahan disebutkan satu dua pihak terkait, nanti main lempar-lemparan tanggung jawab. Nah, daerah yang amblas ini adalah daerah rawan banjir rob, apabila ada hujan deras saja sudah tergenang air. Rapat beton yang dibangun terkesan asal-asalan, sehingga kualitas tak memadai untuk jalan kendaraan besar.

"Mohon kepada pihak terkait yang merasa bertanggung jawab atas jalan ini, sebaiknya benahi sekarang mumpung tahun anggaran baru dimulai. Bagi perusahaan, tingkatkan terus perbaikan jalan yang dilintasi kendaraan bermuatan sawit. Namun jangan melupakan kultur musim di Indonesia, apabila tidak hujan ya panas, maka jangan mengerjakan sesuatu pada musim hujan khusus jalan tanah, karena sama saja membuang garam ke laut," paparnya.

Dia menambahkan lebih lanjut, jika jalan alternatif yang dibuat selama ini cukup membantu masyarakat, seperti jalan milik PT Parna Agro Mas, yakni jalan CPO itu. Akan tetapi jalan tersebut hendaklah senantiasa dirawat agar tetap baik, kondisi sekarang juga sama rusaknya.

"Jalan ini menghubungkan beberapa desa, seperti Empajak, Merbang, Menawai, Semadu dan Kumpang. Jelas akan sulit bagi perekonomian masyarakat yang jeblok terus berdampak pada kondisi infrastruktur jalan. Satu pesan saya semoga pesan ini dibaca, dilihat dengan seksama oleh pihak berkompeten dan sekali lagi digaris bawahi, Dinas PU Kabupaten Sekadau, jika ada proyek ataupun pekerjaan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan serta proyek lainnya, hendaklah kepala dinas blusukan memantau langsung. Jangan blusukan dari HP, karena laporan melalui HP tak lain asal bapak senang, kami jadi korban," pungkasnya.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015