Riyadh (Antara/Reuters) - Raja Arab Saudi Abdullan wafat pada Jumat, sehingga putra mahkota Salman bin Abdulaziz ditetapkamn menjadi penguasa baru negara itu.
Sebagai raja, Salman, diperkirakan berusia 79, harus mengendalikan gejolak wilayah yang disebabkan keterlibatannya dalam perang di Irak dan Suriah, dan ancaman sayap Al Qaida dari negara tetangga Yaman.
Putra mahkota itu akan bersama dengan adik bungsunya Pangeran Muqrin, seorang mantan kepala intelijen yang ditunjuk sebagai wakil pangeran putra mahkota pada Maret.
Salman dikenal sebagai sosok yang mengendalikan salah satu Kelompok media terbesar di dunia Arab. Ia percaya bahwa demokrasi adalah tidak cocok untuk kerajaan konservatif dan ia adalah pendukung reformasi sosial dan budaya, menurut kabel diplomatik 2007 AS yang dirilis oleh WikiLeaks.
Selama hampir 50 tahun Salman adalah gubernur Provinsi Riyadh, berperan dalam kerja sama dyang baik antara konservatif tradisionalis dan teknokrat liberal saat ia mengawasi pengembangan ibu kota Saudi dari kota gurun kecil untuk menjadi metropolis utama.
Namun, ketika dua saudara tuanya, pangeran Sultan dan Nayef meninggal dalam satu tahun, Salman diangkat Menteri Pertahanan pertama dan kemudian pewaris kerajaan.
Portofolio pertahanan negerinya terlibat menjalankan pengeluaran yang besar untuk pembelian senjata besar-besaran untuk meningkatkan hubungan dengan sekutu seperti Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.
Dia telah menjadi bagian dari lingkaran dalam penguasa keluarga al-Saud, yang masih mendominasi kerajaan padang pasir dalam aliansi dengan ulama konservatif, selama beberapa dekade.
Dalam keluarga kerajaan yang mendasarkan haknya untuk memerintah perwalian situs suci Islam di Mekkah dan Madinah, Salman terkenal sebagai taat dan relatif aktif.
"Dia cerdas, secara politik, dalam berhubungan dengan konservatif tetapi juga cukup berpikiran modern," kata seorang mantan diplomat di Riyadh diwawancarai tentang proses suksesi kerajaan.
Dengan fisik kuat, fitur berjenggot, Salman adalah pangeran yang dikatakan menyerupai ayahnya, Raja Abdulaziz Ibn Saud, lebih erat daripada saudara-saudaranya.
Ibn Saud merebut kembali benteng tua keluarganya dari Riyadh pada 1902 dengan sekelompok kecil pengikutnya karena visi Islam keras. Selama tiga dekade, Ibnu Saud berusaha melakukan penaklukan yang kemudian berhasil didirikan kerajaan Al-Saud pada tahun 1932 itu.
Salman lahir pada tahun 1936 di Riyadh, di kota oasis yang dibangun dari bata-lumpur jauh dari interior sebuah kerajaan baru ketika minyak belum ditemukan, dan hanya bergantung hanya pada pendapatan dari peziarah ke Mekkah dan Madinah, pertanian dan peternakan unta.
Satu putranya, Pangeran Sultan bin Salman, menjadi astronot Arab pertama, yang terbang dengan pesawat ulang alik Discovery AS pada tahun 1985.
Pangeran Salman belajar di "sekolah pangeran" yang didirikan di Istana Ibn Saud oleh imam Masjid Agung Mekah, menandakan pentingnya bahwa Ibn Saud melekat pada sentralitas keyakinan Islam Wahabi di kerajaan itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Sebagai raja, Salman, diperkirakan berusia 79, harus mengendalikan gejolak wilayah yang disebabkan keterlibatannya dalam perang di Irak dan Suriah, dan ancaman sayap Al Qaida dari negara tetangga Yaman.
Putra mahkota itu akan bersama dengan adik bungsunya Pangeran Muqrin, seorang mantan kepala intelijen yang ditunjuk sebagai wakil pangeran putra mahkota pada Maret.
Salman dikenal sebagai sosok yang mengendalikan salah satu Kelompok media terbesar di dunia Arab. Ia percaya bahwa demokrasi adalah tidak cocok untuk kerajaan konservatif dan ia adalah pendukung reformasi sosial dan budaya, menurut kabel diplomatik 2007 AS yang dirilis oleh WikiLeaks.
Selama hampir 50 tahun Salman adalah gubernur Provinsi Riyadh, berperan dalam kerja sama dyang baik antara konservatif tradisionalis dan teknokrat liberal saat ia mengawasi pengembangan ibu kota Saudi dari kota gurun kecil untuk menjadi metropolis utama.
Namun, ketika dua saudara tuanya, pangeran Sultan dan Nayef meninggal dalam satu tahun, Salman diangkat Menteri Pertahanan pertama dan kemudian pewaris kerajaan.
Portofolio pertahanan negerinya terlibat menjalankan pengeluaran yang besar untuk pembelian senjata besar-besaran untuk meningkatkan hubungan dengan sekutu seperti Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.
Dia telah menjadi bagian dari lingkaran dalam penguasa keluarga al-Saud, yang masih mendominasi kerajaan padang pasir dalam aliansi dengan ulama konservatif, selama beberapa dekade.
Dalam keluarga kerajaan yang mendasarkan haknya untuk memerintah perwalian situs suci Islam di Mekkah dan Madinah, Salman terkenal sebagai taat dan relatif aktif.
"Dia cerdas, secara politik, dalam berhubungan dengan konservatif tetapi juga cukup berpikiran modern," kata seorang mantan diplomat di Riyadh diwawancarai tentang proses suksesi kerajaan.
Dengan fisik kuat, fitur berjenggot, Salman adalah pangeran yang dikatakan menyerupai ayahnya, Raja Abdulaziz Ibn Saud, lebih erat daripada saudara-saudaranya.
Ibn Saud merebut kembali benteng tua keluarganya dari Riyadh pada 1902 dengan sekelompok kecil pengikutnya karena visi Islam keras. Selama tiga dekade, Ibnu Saud berusaha melakukan penaklukan yang kemudian berhasil didirikan kerajaan Al-Saud pada tahun 1932 itu.
Salman lahir pada tahun 1936 di Riyadh, di kota oasis yang dibangun dari bata-lumpur jauh dari interior sebuah kerajaan baru ketika minyak belum ditemukan, dan hanya bergantung hanya pada pendapatan dari peziarah ke Mekkah dan Madinah, pertanian dan peternakan unta.
Satu putranya, Pangeran Sultan bin Salman, menjadi astronot Arab pertama, yang terbang dengan pesawat ulang alik Discovery AS pada tahun 1985.
Pangeran Salman belajar di "sekolah pangeran" yang didirikan di Istana Ibn Saud oleh imam Masjid Agung Mekah, menandakan pentingnya bahwa Ibn Saud melekat pada sentralitas keyakinan Islam Wahabi di kerajaan itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015