Sanggau (Antara Kalbar) - Sedikitnya 87 hektare hektar sawah dan ladang yang ada di empat desa di Kecamatan Bonti, Sanggau terancam gagal panen karena dilanda banjir beberapa hari belakangan ini.
Menurut Kepala Cabang Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Kecamatan Bonti, Fadoli kondisi sawah dan ladang yang rusak parah, tepat berada di bantaran Sungai Sekayam yang menjadi limpasan banjir.
Lahan sawah dan ladang ini kata Fadoli, terletak di lima desa yakni Bonti, Sami, Bahta, Kampuh, dan Empodis.
"Kita sudah melaksanakan peninjauan di sawah dan ladang yang terendam banjir ini. Kasihan melihat padi-padi itu, sudah pmenguning tinggal nunggu waktu mau di panen," ujar Fadoli.
Ia menambahkan, rincian sawah dan ladang terkena banjir itu, untuk Desa Sami sawah yang rusak berat atau fuso seluas 10 hektar, rusak sedang 3 hektar, dan rusak ringan 2 hektar.
Kemudian untuk ladang yang rusak berat 5 hektar dan rusak sedang 2 hektar.
Di Desa Bonti yang mengalami kerusakan parah seluas 3 hektar, rusak ringan 2 hektar. Lalu, untuk ladang yang rusak berat seluas 10 hektar serta rusak sedang 3 hektar.
Lalu Desa Empodis sawah yang rusak berat seluas 6 hektar, rusak sedang 3 hektar dan rusak ringan 3 hektar. Lantas untuk ladang rusak sedang seluas 5 hektar.
Untuk di Desa Bahta sawah hanya mengalami rusak sedang seluas 19 hektar dan ladang 5 hektar. Kondisi sawah di Desa Kampuh hanya seluas 3 hektar rusak berat serta 3 hektar rusak sedang.
"Jadi, jumlah keseluruhannya sawah yang terendam ada 51 hektar. Dan yang rusak berat ada 19 hektar, lalu yang rusak ringan 5 hektar dan rusak sedang 27 hektar. Kemudian, untuk ladang ada 18 hektar rusak berat, kemudian 18 hektar juga rusak,†papar dia.
Dari luasan tanam padi tahun ini yang mencapai 1986 hektar. Kemudian, untuk ladang ladang seluas 1800 hektar. Hasil panen warga berupa gabah, diperkirakan tidak begitu terganggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Menurut Kepala Cabang Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Kecamatan Bonti, Fadoli kondisi sawah dan ladang yang rusak parah, tepat berada di bantaran Sungai Sekayam yang menjadi limpasan banjir.
Lahan sawah dan ladang ini kata Fadoli, terletak di lima desa yakni Bonti, Sami, Bahta, Kampuh, dan Empodis.
"Kita sudah melaksanakan peninjauan di sawah dan ladang yang terendam banjir ini. Kasihan melihat padi-padi itu, sudah pmenguning tinggal nunggu waktu mau di panen," ujar Fadoli.
Ia menambahkan, rincian sawah dan ladang terkena banjir itu, untuk Desa Sami sawah yang rusak berat atau fuso seluas 10 hektar, rusak sedang 3 hektar, dan rusak ringan 2 hektar.
Kemudian untuk ladang yang rusak berat 5 hektar dan rusak sedang 2 hektar.
Di Desa Bonti yang mengalami kerusakan parah seluas 3 hektar, rusak ringan 2 hektar. Lalu, untuk ladang yang rusak berat seluas 10 hektar serta rusak sedang 3 hektar.
Lalu Desa Empodis sawah yang rusak berat seluas 6 hektar, rusak sedang 3 hektar dan rusak ringan 3 hektar. Lantas untuk ladang rusak sedang seluas 5 hektar.
Untuk di Desa Bahta sawah hanya mengalami rusak sedang seluas 19 hektar dan ladang 5 hektar. Kondisi sawah di Desa Kampuh hanya seluas 3 hektar rusak berat serta 3 hektar rusak sedang.
"Jadi, jumlah keseluruhannya sawah yang terendam ada 51 hektar. Dan yang rusak berat ada 19 hektar, lalu yang rusak ringan 5 hektar dan rusak sedang 27 hektar. Kemudian, untuk ladang ada 18 hektar rusak berat, kemudian 18 hektar juga rusak,†papar dia.
Dari luasan tanam padi tahun ini yang mencapai 1986 hektar. Kemudian, untuk ladang ladang seluas 1800 hektar. Hasil panen warga berupa gabah, diperkirakan tidak begitu terganggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015