Sekadau (Antara kalbar) - Bupati Sekadau dan Wakil Bupati Sekadau pada Senin (26/1) menjenguk warganya yang terkena musibah tanah longsor di kampung Tebal RT 01, Desa Mungguk. Berita longsor ini memang sempat menghebohkan karena sangat jarang bencana longsor terjadi di wilayah Sekadau.

“Tadi kami sudah melihat-lihat kondisi tanah longsornya. Kita semua tidak tahu kapan bencana akan terjadi. Tapi kemungkinan longsor susulan bisa saja kapan waktu, apalagi sekarang musim hujan. Jadi warga di sekitar disarankan untuk segera mengungsi. Ikhlaskan saja harta benda yang rusak, harta bisa dicari. Yang penting selamatkan diri dulu,” pesan Bupati Simon Petrus kepada warga korban bencana.

Potensi longsor susulan memang ada. Namun begitu, masyarakat diminta untuk tidak panik. Dalam menyikapi situasi darurat, diperlukan ketenangan.

“Tidak perlu panik. Yang penting waspada dan segera mengungsi sampai situasi dinyatakan aman. Sekarang tidak ada yang bisa memastikan kapan amannya, ya ngungsi saja dulu untuk sementara waktu,” saran Simon.

Sejatinya, kawasan bantaran sungai memang tidak dianjurkan untuk dijadikan kawasan pemukiman. Salah satu alasannya adalah resiko bencana alam, termasuk longsor yang rawan terjadi.

“Itulah mengapa tepian sungai tidak bisa diproses sertifikatnya. Memang kawasan ini tidak dianjurkan sebagai lokasi hunian karena rawan longsor,” terang Simon.

Tak hanya sekedar mengunjungi, kehadiran Bupati ke lokasi longsor juga dirangkai dengan penyerahan bantuan bagi para korban. Paket bantuan yang diserahkan meliputi bahan makanan, selimut, handuk, perlengkapan mandi, peralatan dapur dan rumah tangga lainnya.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015