Jakarta (Antara Kalbar) - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan operasi pencarian dan upaya evakuasi 92 korban pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, masih berlanjut.

"Saya harap penarikan unsur TNI tidak ada hubungannya dengan penghentian operasi pencarian. Sepanjang saya selaku koordinator pencarian dan penyelamatan menyatakan operasi tidak dihentikan artinya semua masih berlanjut," kata Bambang dalam keterangan pers di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Rabu.

Unsur TNI, ia mengatakan sudah melaksanakan perannya secara signifikan sesuai opsi pertama yang direncanakan dengan hasil 17 korban ditemukan dan dievakuasi. Karena tidak ada lagi penemuan dalam dua hari terakhir maka TNI menarik unsur-unsurnya dari area pencarian.

Namun demikian, ia mengatakan sistem pencarian tetap ada, kapal survei masih bergerak untuk kemungkinan menemukan titik baru sehingga perpanjangan operasi sangat bergantung dengan dinamika di lapangan.

Opsi kedua, ia mengatakan dilanjutkan setelah para tim SAR diberikan jeda dua hari untuk "merefresh" fisik mereka maka operasi pencarian dan evakuasi akan dilanjutkan. "Sabtu (31/1), tim SAR sudah akan berada di sektor utama pencarian lagi," katanya.

Sebanyak 25 penyelam Basarnas, 20 penyelam profesional dari SKK Migas yang biasa melakukan pekerjaan offshore, 15 penyelam tradisional, didampingi delapan orang ahli yang biasa mengangkat benda-benda dari dasar laut, katanya dia, akan terlibat dalam operasi pencarian dan evakuasi korban Air Asia QZ8501.

Bambang mengatakan tim SAR akan kembali ke sektor prioritas pencarian dan mencoba melakukan pengecekan sembilan obyek besar yang sebelumnya telah teridentifikasi sonar.

Pewarta: Virna P Setyorini

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015