Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Pusat Statistik menyatakan nilai ekspor Provinsi Kalimantan Barat pada Januari 2015 menurun 16,56 persen dari bulan sebelumnya.

"Nilai ekspor Kalbar Januari turun 16,56 persen, yakni dari sebelumnya sebesar 47,53 juta dolar menjadi 39,66 juta dolar AS," kata Kepala BPS Kalbar Badar di Pontianak, Senin.

Sebelumnya, BPS Kalbar mencatat nilai ekspor Kalbar sepanjang bulan Desember 2014 mengalami kenaikan sebesar 6,16 persen atau senilai 47,53 juta dolar AS daripada bulan sebelumnya.

Badar menjelaskan ekspor Kalbar sepanjang Januari masih didominasi oleh karet, kayu dan tembakau. Ketiga golongan barang tersebut menyumbang sebesar 86,77 persen dari total nilai ekspor Kalbar.

"Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok, tiga negara tujuan ekspor Kalbar terbesar, yakni masing-masing 14,23 juta dolar AS, 9,11 juta dolar AS, 4,60 juta dolar AS dengan kontribusi sebesar 70,46 juta dolar AS," ujarnya.

Kemudian tujuan ekspor Kalbar masih didominasi negara Asia, yakni dengan kontribusi sebesar 91,33 persen, sementara ke negara lainnya, seperti Argentina dan Amerika Serikat sebesar 3,38 persen, dan ke negara lainnya sebesar 5,29 persen.

Menurut Badar, nilai impor Kalbar sepanjang Januari 2015 juga mengalami penurunan sebesar 48,55 persen, yakni dari 60,31 juta dolar AS menjadi 31,03 juta dolar AS.

"Tiga golongan barang penyumbang impor terbesar, yakni mesin-mesin pesawat, bahan bakar mineral, dan pupuk. Ketiga golongan itu menyumbang masing-masing sebesar 40,56 persen; 37,37 persen; dan 12,54 persen atau sebesar 90,47 persen senilai 28,07 juta dolar AS," kata Badar.

Tiga negara merupakan pemasok impor terbesar, yakni Tiongkok, Singapura, dan Malaysia, yakni sebesar 25,71 juta dolar AS atau 82,86 persen dari total keseluruhan impor Kalbar.

"Sebagian impor Kalbar berasal dari Asia, yakni sebesar 28,24 juta dolar AS atau sekitar 91,01 persen. Sedangkan kontribusi nilai impor berasal dari negara tujuan utama lainnya, seperti Belarus, Rusia, dan Amerika Serikat sebesar 6,31 persen, dan ke negara lainnya sebesar 2,68 persen," kata Kepala BPS Kalbar.


Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015