e-KTP KKU Rekam Ulang

Sukadana (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara mengimbau masyarakat yang sudah merekam data untuk keperluan KTP elektronik pada 2012 agar kembali melakukan perekaman.

Menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kayong Utara, HK Roni Iswandy, karena adanya kekhawatiran sekaligus untuk mengantisipasi kalau data yang sudah masuk sejak lama tersebut mengalami perubahan.

"Untuk warga yang sudah merekam ditahun 2012 kemarin memang banyak yang belum jadi, karena dulu dibuat oleh pemerintah pusat untuk mencetaknya dan kabupaten kota hanya merekam saja,” kata Rony Iswandi.

Ia melanjutkan, setelah perubahan sistem produksi percetakan e-KTP dari pusat ke daerah, banyak data yang dikirim tahun 2012 belum tercetak. Ia mengaku khawatir masyarakat yang sudah merekam tersebut tidak memiliki e-KTP, dan jikapun tercetak dimungkinkan statusnya sudah banyak berubah.

Ditambahkanya, di Kayong Utara, diambil kebijakan untuk tidak mencetak dulu karena mengingat sudah dua tahun lebih data tersebut direkam. Perubahan pasti ada misalnya yang belum nikah, sekarang sudah menikah, yang dulunya masih hidup sekarang sudah meninggal. Atau yang dulunya belum bekerja, sekarang sudah bekerja.
    "Jadi sekarang sudah kita kirim surat kepada kepala desa se-Kayong Utara untuk mendata kembali warganya yang sudah merekam," katanya.
   Penduduk Kabupaten Kayong Utara yang wajib memiliki e-KTP sampai saat ini sebanyak 91.000 penduduk, namun yang sudah memiliki baru sekitar 51.000.

"Sekitar 60 persen sudah di cetak, ditambah lagi data yang sudah masuk, sekitar belasan ribu,” imbuhnya.

Selain itu, Dinas Dukcapil juga mengalami kesulitan untuk mencetak e-KTP dalam jumlah banyak lantaran mesin cetak yang dimiliki kapasitasnya 6 sampai 7 e-KTP per-hari nya,

Hal tersebut jelas sedikit menghambat pencetakan e-KTP secara banyak. Namun dirinya akan segera mencarikan solusi sesegera mungkin, agar e-KTP warga Kayong Utara dapat tetap dicetak.
"Printer untuk cetak ini tidak bisa panas, kalau panas e-KTP yang tercetak kualiatasnya buruk," katanya.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015