Singkawang (Antara Kalbar) - Sebanyak 400 Tatung menjadi peserta untuk memeriahkan Festival Cap Go Meh (CGM) di Kota Singkawang.
"Sampai hari ini, totalnya ada 400 Tatung. Dan pendaftarannya hari ini sudah ditutup," kata Wakil Sekretaris panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Bong Wui Khong di Singkawang, Jumat.
Menurut Bong Wui Khong, dalam atraksinya, 400 Tatung itu sebagian besar menggunakan tandu dan miniatur.
Hanya saja, dia belum bisa memastikan, apakah 400 Tatung yang terdaftar itu, semuanya bisa tampil atau tidak di hari pelaksanaan Cap Go Meh, karena panitia hanya bisa memberikan santunan sebesar Rp1,5 juta per ibadah.
"Artinya, jika satu ibadah menurunkan 2 tatung, jadi yang dibayar hanya satu saja," tuturnya.
Bong Wui Khong mengungkapkan, tahun ini memang ada penambahan jumlah peserta tatung dari tahun sebelumnya. Jika tahun lalu, ada 398 Tatung, namun tahun ini ada 400 Tatung.
Sekarang ini, kata Bong Wui Khong, para peserta sudah diberikan buku paramita (buku sumbangan). Supaya, para tatung bisa mencari dana sendiri untuk biaya operasional yang diperlukan.
Meski pendaftaran sudah ditutup, Bong Wui Khong masih memberikan kesempatan bagi peserta Tatung yang berasal dari luar Singkawang. Tetapi, panitia tidak bisa memberikan santunan.
Dia menjelaskan, pada puncak acara Imlek atau Cap Go Meh itu dimaksudkan untuk menangkal gangguan atau kesialan di masa mendatang. Pengusiran roh-roh jahat dan peniadaan kesialan dalam Cap Go Meh disimbolkan dalam pertunjukan Tatung.
"Tatung adalah media utama Cap Go Meh. Atraksi Tatung dipenuhi dengan mistik dan menegangkan, karena banyak orang kesurupan dan orang-orang inilah yang disebut Tatung," tuturnya.
Upacara pemanggilan tatung dipimpin oleh pendeta yang sengaja mendatangkan roh orang yang sudah meninggal untuk merasuki Tatung. Roh-roh yang dipanggil diyakini sebagai roh-roh baik yang mampu menangkal roh jahat yang hendak mengganggu keharmonisan hidup masyarakat.
Roh-roh yang dipanggil untuk dirasukkan ke dalam Tatung diyakini merupakan para tokoh pahlawan dalam legenda Tiongkok, seperti panglima perang, hakim, sastrawan, pangeran, pelacur yang sudah bertobat dan orang suci lainnya.
Menurut dia, roh-roh yang dipanggil dapat merasuki siapa saja, tergantung apakah para pemeran Tatung memenuhi syarat dalam tahapan yang ditentukan pendeta.
"Para Tatung diwajibkan berpuasa selama tiga hari sebelum hari perayaan yang maksudnya agar mereka berada dalam keadaan suci sebelum perayaan.
Dalam atraksi Tatung yang sudah dirasuki roh orang meninggal bertingkah aneh, ada yang menginjak-injak sebilah mata pedang atau pisau, ada pula yang menancapkan kawat-kawat baja runcing ke pipi kanan hingga menembus pipi kiri. Anehnya para Tatung itu sedikit pun tidak tergores atau terluka," katanya.
(KR-RDO/S025)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Sampai hari ini, totalnya ada 400 Tatung. Dan pendaftarannya hari ini sudah ditutup," kata Wakil Sekretaris panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Bong Wui Khong di Singkawang, Jumat.
Menurut Bong Wui Khong, dalam atraksinya, 400 Tatung itu sebagian besar menggunakan tandu dan miniatur.
Hanya saja, dia belum bisa memastikan, apakah 400 Tatung yang terdaftar itu, semuanya bisa tampil atau tidak di hari pelaksanaan Cap Go Meh, karena panitia hanya bisa memberikan santunan sebesar Rp1,5 juta per ibadah.
"Artinya, jika satu ibadah menurunkan 2 tatung, jadi yang dibayar hanya satu saja," tuturnya.
Bong Wui Khong mengungkapkan, tahun ini memang ada penambahan jumlah peserta tatung dari tahun sebelumnya. Jika tahun lalu, ada 398 Tatung, namun tahun ini ada 400 Tatung.
Sekarang ini, kata Bong Wui Khong, para peserta sudah diberikan buku paramita (buku sumbangan). Supaya, para tatung bisa mencari dana sendiri untuk biaya operasional yang diperlukan.
Meski pendaftaran sudah ditutup, Bong Wui Khong masih memberikan kesempatan bagi peserta Tatung yang berasal dari luar Singkawang. Tetapi, panitia tidak bisa memberikan santunan.
Dia menjelaskan, pada puncak acara Imlek atau Cap Go Meh itu dimaksudkan untuk menangkal gangguan atau kesialan di masa mendatang. Pengusiran roh-roh jahat dan peniadaan kesialan dalam Cap Go Meh disimbolkan dalam pertunjukan Tatung.
"Tatung adalah media utama Cap Go Meh. Atraksi Tatung dipenuhi dengan mistik dan menegangkan, karena banyak orang kesurupan dan orang-orang inilah yang disebut Tatung," tuturnya.
Upacara pemanggilan tatung dipimpin oleh pendeta yang sengaja mendatangkan roh orang yang sudah meninggal untuk merasuki Tatung. Roh-roh yang dipanggil diyakini sebagai roh-roh baik yang mampu menangkal roh jahat yang hendak mengganggu keharmonisan hidup masyarakat.
Roh-roh yang dipanggil untuk dirasukkan ke dalam Tatung diyakini merupakan para tokoh pahlawan dalam legenda Tiongkok, seperti panglima perang, hakim, sastrawan, pangeran, pelacur yang sudah bertobat dan orang suci lainnya.
Menurut dia, roh-roh yang dipanggil dapat merasuki siapa saja, tergantung apakah para pemeran Tatung memenuhi syarat dalam tahapan yang ditentukan pendeta.
"Para Tatung diwajibkan berpuasa selama tiga hari sebelum hari perayaan yang maksudnya agar mereka berada dalam keadaan suci sebelum perayaan.
Dalam atraksi Tatung yang sudah dirasuki roh orang meninggal bertingkah aneh, ada yang menginjak-injak sebilah mata pedang atau pisau, ada pula yang menancapkan kawat-kawat baja runcing ke pipi kanan hingga menembus pipi kiri. Anehnya para Tatung itu sedikit pun tidak tergores atau terluka," katanya.
(KR-RDO/S025)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015