Sekadau ( Antara Kalbar ) - Hamsi, ibu empat anak asal Sekadau, khawatir sang suami, Syarif Abdurahman, tidak pulang sejak pamit ingin mengambil kambing pesanan langganannya di Kecamatan Nanga Mahap, sebulan yang lalu.

"Waktu itu bapak pamit bilang mau ke Mahap ambil kambing pesanan orang. Dia ndak bawa apa-apa, cuma pakaian di badan sama sweater warna putih. Berangkatnya siang selesai shalat Jum’at,” tutur Hamsi mengisahkan awal mula kepergian sang suami.

Ia bercerita sementara di pangkuannya, anak laki-laki bungsunya yang baru berusia satu bulan lebih tertidur pulas.

Syarif Abdurahman atau yang akrab dipanggil Ab, berprofesi sebagai belukar ternak. Saat itu, Hamsi tidak curiga kalau satu atau dua hari Ab tidak pulang. Namun setelah seminggu, ia mulai bertanya-tanya kemana Ab pergi.

"Sementara, di rumah ongkos dapur sudah menipis. Waktu pergi, Ab hanya meninggalkan uang Rp100 ribu. Uang sebesar itu hanya cukup untuk beli sayur beberapa hari," ujarnya.
 Sementara, anak bungsu mereka yang baru berusia satu bulan perlu minum susu. Hamsi sendiri masih nifas, sehingga tidak bisa bekerja. "Anak saya yang kecil tidak mau minum ASI, dia maunya susu bubuk. Uang darimana untuk beli susu. Syukur masih ada keluarga yang membantu selama ini," katanya lirih.

Hamsi mengaku tidak ada masalah dalam rumah tangga mereka. Hubungan dalam keluarga itu harmonis saja. Makanya, ia heran kenapa sang suami tega pergi meninggalkan anak istri. "Kami tidak ada masalah. Waktu pergi dia sempat cium anak bungsu kami. Tidak ada gelagat apa-apa, saya juga tidak curiga kalau dia akan pergi lama," ujar dia.

Ab pernah mengeluh soal seretnya rejeki. Sementara ongkos dapur, anak sekolah, kredit laptop sang anak, biaya air ledeng, susu anak dan sebagainya tak bisa ditunda. "Tapi saya bilang sama dia, rejeki sudah diatur Tuhan, yang jelas kita harus usaha dan berdo’a. Dia waktu itu mengerti dan tidak ngeluh lagi," kata dia.

Meski sudah lama meninggalkan rumah tanpa kabar, Hamsi yakin suaminya masih hidup"Makanya saya mohon siapa yang melihat suami saya supaya suruh pulang. Kasihan anak-anaknya mencari-cari bapaknya kemana. Apalagi yang bungsu masih kecil, kasihan mereka. Tolonglah bapak pulang," ujar Hamsi penuh harap.

Informasi yang dihimpun, jejak kepergian Syarif Abdurahman pernah tercium salah seorang petugas keamanan di RSUD Sekadau. Kala itu, Ab terlihat meninggalkan sepeda motor beserta kunci kontaknya dan handphone pribadinya di areal parkir RSUD Sekadau. Setelah itu, ia terlihat pergi menggunakan bus.

"Ada Satpam di RSUD pernah lihat suami saya ninggalkan motor disitu, kira-kira satu minggu setelah dia pergi," tandas Hamsi.

Kejadian ini sendiri sudah dilaporkan ke Polsek Sekadau Hilir. Kapolsek Sekadau Hilir, Iptu Muhadi mengaku pihaknya terus berupaya mengendus keberadaan Ab. "Kami sudah sebarkan fotonya. Kalau ada yang melihat segera hubungi kami. Bisa juga telpon ke nomor saya 081256213199," pungkasnya.

Pewarta: Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015