Sanggau (Antara Kalbar) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Maria Goreti mengingatkan, setiap rakyat Indonesia dimana pun berada berkewajiban mempertahankan Pancasila sebagai identitas nasional ditengah ‘kepungan’ arus globalisasi.

"Tak bisa ditawar-tawar lagi, kita harus mempertahankan Pancasila sebagai identitas nasional yang kini dikepung secara terus menerus proses globalisasi," ujar Maria saat melaksanakan sosialisasi wawasan kebangsaan di SMK Patria Agape, Sosok, Kabupaten Sanggau.

Menurut Maria, gempuran arus globalisasi tak bisa diabaikan setiap masyarakat, karena tidak seorang pun warga bahkan bangsa yang luput dari pengaruh globalisasi.

Untuk itu, maka wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan.

Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan. Sedangkan di sisi lain kaum kolonial terus menggunakan politik devide et impera atau politik adu domba.

"Catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam. Khususnya dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara. Sekarang kita bertempur melawan arus globalisasi," papar Maria.

Kemudian selanjutnya pada masa itu kata Maria, muncul kesadaran bahwasanya perjuangan yang bersifat nasional berlandaskan persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata.

"Kesadaran itu kemudian mendapatkan bentuk dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal sejarah perjuangan bangsa yang bersifat nasional itu. Kemudian disusul dengan lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan di bidang politik, ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan kewanitaan," tutur dia.

Wawasan kebangsaan tersebut, lanjut Maria, kemudian mencapai satu tonggak sejarah, bersatu padu memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

“Maka, dalam perjalanan sejarah itu telah timbul pula gagasan, sikap, dan tekad yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh cita-cita moral rakyat yang luhur. Sikap dan tekad itu adalah pengejawantahan dari satu  wawasan kebangsaan," ungkap Maria.

Menurut Maria, pengertian wawasan kebangsaan merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya. Dimana mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015