Singkawang (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Singkawang mencatat harga kedelai tidak mengalami kenaikan meski nilai tukar rupiah menyentuh angka Rp13 ribu per USD dalam beberapa waktu terakhir.
   Menurut Kepala Seksi Bina Pasar dan Distribusi, Dinas Perindagkop dan UKM Kota Singkawang, Helmi Aswandi mengatakan, gejolak pelemahan mata uang rupiah terhadap USD tidak terlalu berpengaruh kepada harga kedelai impor.
    "Saat ini harga kedelai impor ditingkat pengecer dan sub agen masih normal dan belum ada kenaikan. Untuk stok juga masih aman, tidak ada hambatan," kata Helmi.
    Harga kedelai di tingkat sub agen berkisar Rp9000 perkilogram, sedangkan oleh para distributor Rp8.300 sampai Rp8.400 perkilogram kepada industri-industri pengrajin tahu tempe.
    Sedangkan harga rata-rata kedelai di tingkat pengecer mencapai Rp10.000 sampai Rp11.000 perkilogram.
    "Kami telah melakukan pengecekan ke pengrajin tempe di Wonosari yang menggunakan kedelai impor. Mereka mengatakan tidak ada kenaikan harga kedelai dan stok lancar. Mereka mendapatkan kedelai dengan harga Rp8.300 sampai Rp8.400 perkilogram," jelas Helmi.

Pewarta: Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015