Pontianak (ANTARA) - Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson mengatakan pihaknya terus mengoptimalkan peningkatan produksi, produktivitas serta mutu produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura secara berkelanjutan dan berbasis inovasi teknologi.
"Kita juga terus mendorong pemanfaatan sumber daya lokal, pengembangan pertanian yang berwawasan lingkungan dan berdaya saing melalui pendekatan sistem agribisnis dan kemandirian pangan," kata Harisson di Pontianak, Senin.
Dia menjelaskan, dalam mendorong peningkatan produksi pangan dan mewujudkan kemandirian pangan tersebut, Pemerintah Provinsi mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan sistem pengelolaan tanaman pangan dan hortikultura terpadu, berbasis kawasan dan menyiapkan lahan pertanian pangan berkelanjutan dan cadangan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
"Kawasan pertanian tersebut perlu didata dengan baik serta dilengkapi dengan data spasial atau poligon dan informasi lain yang mendukung penguatan kemandirian pangan," katanya.
Menurutnya, kebutuhan beras Provinsi Kalimantan Barat tahun 2024 sebesar 464.166 ton, dan perkiraan produksi beras tahun 2024 sebesar 541.760 ton, sehingga Kalimantan Barat diperkirakan masih mengalami surplus sebesar 77.593 ton.
"Namun kita terus berupaya meningkatkan produksi pertanian agar kebutuhan pangan masyarakat dapat dipenuhi dari kegiatan produksi dalam daerah, artinya bisa swasembada pangan, jangan lagi mengimpor pangan dari negara luar," kata Harisson.
Dia menambahkan, sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun perekonomian nasional termasuk perekonomian daerah, karena sektor pertanian berfungsi sebagai penyedia bahan pangan untuk ketahanan pangan masyarakat, sumber bioenergi, sebagai instrumen pengentasan kemiskinan, penyedia lapangan kerja, serta sumber pendapatan masyarakat.
"Penyediaan pangan berkualitas, sehat, dan bernilai gizi tinggi yang dihasilkan dari sektor pertanian nantinya diharapkan akan mampu mengatasi stunting, meningkatkan kualitas kesehatan, dan kecerdasan masyarakat," katanya.
Baca juga: Penyuluh pertanian di Kalbar ikut lomba gelar teknologi 2024
Baca juga: Pemprov Kalbar-BI adopsi digitalisasi produktivitas pertanian