Ketapang (Antara Kalbar) – Suasana di sejumlah SPBU di Kota Ketapang terlihat tanpa antrean panjang meski pemerintah sejak Sabtu kemarin telah memutuskan menaikkan harga BBM subsidi.
    Berdasarkan pantauan, sejumlah SPBU di Kota Ketapang yakni SPBU di Jl D.I Panjaitan, SPBU Ketapang Mandiri dan SPBU di Jalan Transito Sukaharja masih terlihat stabil tidak ada antrian panjang.
    Imam, petugas SPBU Ketapang Mandiri mengatakan, kenaikan BBM sebesar Rp500 per liter, dengan harga premium menjadi Rp7.400 per liter yang sebelumnya Rp6.900 per liter. Sedangkan harga solar menjadi Rp6.900 per liter dengan harga sebelumnya Rp6.400 per liter.
    "Dari semalam kondisi SPBU masih stabil dan tidak ramai antrian," kata dia.
    Sementara itu, Diky salah satu pengendara mengatakan sepinya antrean menunjukan bahwa masyarakat Ketapang merespon biasa atas kenaikan harga tersebut.
    "Jadi kami merespon biasa saja, kenaikannya pun hanya Rp500 per liter, jadi masih sepi antrian, kalau naiknya mencapai Rp2.000 hingga Rp3.000 per liter maka kami pun akan menolak keras," ujarnya.
    Ia juga menyarankan kalau pemerintah sebaiknya menaikkan harga BBM cukup sekaligus dan tidak berulang-ulang sehingga tidak membuat masyarakat bingung dengan harga yang berubah-ubah dalam rentang waktu yang singkat.

Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015