Ketapang (Antara Kalbar) - Sejak dua hari terakhir ini Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium langka di Kabupaten Ketapang. Akibatnya, ratusan kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat terlihat antre di empat SPBU di Ketapang.
Koordinator Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas Kabupaten Ketapang H Yusman mengatakan, saat ini Kendalanya muara Sungai Pawan sangat dangkal sehingga kapal tangker yang memuat BBM tidak bisa masuk dan kandas di muara sejal lima hari lalu. "Otomatis stock di jobber menipis," jelasnya saat dihubungi di Ketapang.
Menurut informasi, pada Minggu (23/8) ini kalau air sungai pasang tinggi kemungkinan kapal yang mengangkut BBM itu baru bisa masuk ke sungai. "Kita harapkan hari ini bisa masuk ke sungai besok langsung suplai ke SPBU yang ada di wilayah ketapang," kata dia.
Sementara itu, di SPBU Sungai Awan Kanan Kecamatan Muara Pawan, SPBU Sungai Jawi kecamata Matan Hilir Selatan dan SPBU Sukaharja Ketapang, terlihat antrean panjang.
Tidak hanya di SPBU, kelangkaan BBM jenis premium juga terjadi di tingkat pengecer di kota Ketapang. Akibatnya beberapa pengecer premium menaikkan harga BBM hingga mencapai Rp13 ribu sampai Rp15 ribu liter,biasanya harga normalnya yang mencapai Rp8 ribu.
Syamsuddin, salah satu pengecer di Desa Kauman Ketapang mengakui dinaikkan harga BBM premium eceran lantaran sulitnya mendapat BBM jenis tersebut. "BBM yang saya jual dua hari terakhir ini saya dapatkan dari pengecer dengan harga 12 ribu perliter," katanya.
Ditambahkan, harga tersebut akan dinormalkan kembali manakala pasokan BBM di Kota Ketapang sudah mulai lancar. "Naiknya harga premium eceran ini, disebabkan susahnya BBM dan tingginya ongkos pembelihan di tingkat eceran," tutupnya.