Jakarta (Antara Kalbar) - Produser Mandy Marahimin mengungkapkan satu hal yang harus dimiliki film Indonesia agar dilirik dan diminati distributor internasional: brand.

Dia mengungkapkan pengalamannya saat mengurus distribusi internasional "Petualangan Sherina" pada 2000 silam di Asian Film Market Busan Film Festival. 

"Dulu susah menjual film Indonesia ke distributor internasional," kata Mandy dalam diskusi "Peluang dan Jalur Distribusi Film Indonesia" di Film and Art Celebration 2015 di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Minggu (29/3). 

Saat itu, kenang dia, film yang sedang naik daun berasal dari negeri jiran, Malaysia. Produser "Cinta dari Wamena" itu heran mengapa film Indonesia kurang populer di mata distributor internasional, padahal dia menilai kualitasnya tidak kalah saing. 

"Kata mereka, film Indonesia kekurangan satu, brand. Apa yang mau dijual? Jepang waktu itu booming dengan film horor, Thailand dengan film laga. Saya tidak bisa jawab karena film Indonesia beragam sekali," papar CEO situs Wujudkan itu.  

Beberapa tahun berselang, dia berkunjung ke Festival Film Internasional Rotterdam ketika "The Raid" baru menggebrak dunia perfilman. Para distributor saat itu menanyakan kepadanya apakah ada film lain dari Indonesia yang serupa dengan "The Raid". 

"Ketika ada satu film sukses, itu akan jadi brand. Itulah awal dari gelombang, kalau produser tanggap dan menyikapi dengan bikin film berkualitas dan genre serupa, mungkin wave akan muncul dan mungkin akan diminati distributor internasional," Mandy memaparkan teorinya. 

Meskipun demikian, Mandy menegaskan bukan berarti sineas Indonesia harus menerapkan mental "pengikut" yang membebek film-film populer demi mengikuti jejak kesuksesan. 

"Kuncinya bukan bikin film serupa, tapi dengan kualitas yang sama," imbuh dia. 

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015