Dubai (Antara Kalbar) - Presiden Iran Hassan Rouhani menyerukan penghentian serangan udara di Yaman oleh Arab Saudi serta sekutunya, karena mereka tidak akan berhasil dan mengatakan bahwa negara di kawasan itu harus bekerja untuk penyelesaian politik.

"Bangsa besar seperti Yaman tidak akan takluk pada pengeboman. Mari kita semua berpikir untuk mengakhiri perang. Mari berpikir mengenai gencatan senjata," kata Rouhani dalam pidato, yang disiarkan televisi pada Kamis.

Arab Saudi dan sekutu terdiri atas empat negara lain Teluk Arab dalam dua pekan belakangan melancarkan serangan udara terhadap gerakan Houthi, sekutu Iran, untuk memukul mundur mereka dari kota Aden di wilayah selatan.

"Mari bersiap membawa Yaman ke meja perundingan untuk membuat keputusan mengenai masa depan mereka. Mari mengakui bahwa masa depan Yaman akan ada di tangan rakyat Yaman, bukan orang lain," kata Rouhani.

Negara sekutu mengatakan mendukung Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang melawan upaya kudeta oleh kelompok Houthi, dan menuding Iran mempersenjatai kelompok itu. Tudingan itu dibantah Iran.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menlu Uni Arab Emirat Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nayahan pada Rabu menuding Iran mencampuri urusan Yaman.

Pada hari yang sama, Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dalam kunjungannya ke Islamabad meminta Pakistan untuk bekerja ke arah solusi politik, setelah Arab Saudi meminta Pakistan bergabung dengan sekutunya.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015