New York (Antaran Kalbar) - Jejaring sosial untuk karir LinkedIn, menyatakan telah mengakuisisi situs belajar online lynda.com dalam skema kesepakatan tunai-saham senilai 1,5 miliar dolar AS.
Kesepakatan ini otomatis menghubungkan 200 juta anggota jejaring sosial ini dengan kelompok pendidikan yang menawartkan pelatihan bahasa dan kursus-kursus lainnya bagi pegawai pemerintah, perusahaan dan perseorangan.
"Misi LinkedIn dan misi lynda.com sangat berpadu. Kedua perusahaan berusaha membantu para profesional menjadi lebih baik lagi pada yang dikerjakannya," kata Jeff Weiner, Kepala Eksekutif LinkedIn.
Weiner menyebut lynda.com "membantu memberdayakan orang dalam mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan karirnya. Ketika berintegrasi dengan ratusan juta anggota dan jutaan lapangan kerja di LinkedIn, lynda.com bisa mengubah cara bagaiaman orang terhubungkan kepada peluang."
lynda.com yang berbasis di California didirikan pada 1995. Para anggotanya memiliki akses kepada pustaka video dari sekitar 6.300 jenis kursus dan lebih dari 267.000 video tutorial, dan menawarkan konten-konten berbahasa Jerman, Prancis dan Spanyol di bawah brand video2brain.
LinkedIn adalah jejaring sosial besar AS yang pertama kali go public dengan mengutip 350 juta dolar AS lewat IPO pada 2011.
LinkedIn berkantor pusat di Lembah Silikon di Mountain View, California, dan sudah merambah lebih dari 200 negara.
Tahun lalu, LinkedIn meluncurkan versi berbahasa Tiongkok, demi tarikan pasar yang besar dan sekaligus menavigasi rezim penyensoran yang ketat yang sejauh ini telah membuat rasksasa-raksasa media sosial besar dilarang di sana, demikian AFP.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015