Sanggau (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau dr Jones Siagian M Qih mengajak masyarakat pedesaan terutama yang tinggal di daerah terpencil dan di sekitar bantaran Sungai Kapuas dan anak-anak sungai untuk ikut menjaga pola hidup bersih dan sehat.
"Dominasi warga di kawasan itu banyak yang melaksanakan aktivitas di sungai. Misalnya menggunakan jamban atau lebih dikenal dengan sebutan WC apung yang dibuat di atas aliran air sungai," ujar Jones.
Menurut Jones, kondisi ini merupakan fenomena, di suatu sisi sudah menjadi kebiasaan masyarakat bertahun-tahun. Bahkan sejak dahulu kala, jauh sebelumnya Indonesia maju seperti ini.
Sementara diketahui bersama, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) memang sangat perlu. Namun, perubahan perilaku buang air besar di jamban juga sulit untuk dihilangkan dengan segera tanpa dimulai adanya suatu gerakan.
"Perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga juga perlu diberdayakan agar anggota rumah tangga tahu, mau dan mampu mempraktekkan serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat," tuturnya.
Sebab kebiasaan hidup tak sehat, menurut Jones, khususnya pada air dan makanan yang dikonsumsi, maka akan rawan menjadi penyebab penyakit diare, muntahber dan sebagainya."Salah satu menjadi sumbernya karena menkonsumsi air yang tak sehat, sehingga menimbulkan bakteri yang bisa menyebabkan berbagai penyakit," terangnya.
Jones berharap masyarakat yang berada di sepanjang sungai Kapuas dan berbagai aliran anak sungai lainnya, untuk mulai beralih menggunakan jamban atau WC yang dibangun di rumah masing-masing.  "Artinya tidak membuang air besar di sembarang tempat, termasuk di jamban yang berada di atas aliran sungai," katanya. Namun, di lain sisi melihat kondisi sungai saat ini, jamban itu termasuk dalam kategori tidak sehat, karena air sungai tersebut juga digunakan untuk buang air besar dan sampah lainnya.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015