Jakarta (Antara Kalbar) - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp2,2 triliun atau sekitar 40 persen dari laba bersih tahun buku 2014 yang sebesar Rp5,6 triliun.

         "Nilai dividen tersebut setara dengan Rp375,3 per lembar saham," kata Direktur Utama Semen Indonesia Tbk Suparni dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.

         Ia menambahkan bahwa RUPST juga disepakati untuk sisa laba bersih tahun buku 2014 sebesar 60 persen atau sekitar Rp3,3 triliun sebagai laba ditahan. Pada tahun 2014, perseroan membukukan laba bersih tahun buku 2014 yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sebesar 3,6 persen menjadi Rp5,6 triliun.

         "Laba bersih per saham juga mengalami peningkatan 3,6 persen menjadi Rp938 dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp905," paparnya.

         Selama tahun 2014, Suparni memaparkan bahwa volume penjualan (termasuk Thang Long Cement Vietnam) mencapai 28,5 juta ton, meningkat 2,6 persen dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 27,8 juta ton. Sementara pendapatan membukukan kenaikan sebesar 10,1 persen menjadi Rp26,99 triliun pada 2014, dari Rp24,5 triliun pada tahun sebelumnya.

         Dipaparkan, pada 2014, konsumsi semen di Indonesia tercatat sebesar 59,91 juta ton atau mengalami pertumbuhan sebesar 3,3 persen dari tahun lalu 58 juta ton. Sementara volume penjualan perseroan mencapai 26,16 juta ton, tumbuh sebesar 2,8 persen, dengan penguasaan pangsa pasar 43,7 persen.

         Untuk menjaga kinerja, Suparni mengatakan bahwa perseroan juga terus melanjutkan berbagai langkah strategis sebagai upaya memperkuat pertumbuhan di masa mendatang. Antara lain peningkatan produksi dengan membangun pabrik baru di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung Sumatera Barat yang berkapasitas masing-masing tiga juta ton semen per tahun.

         "Hingga Maret 2015 proyek pembangunan pabrik baru di Rembang dan Indarung VI telah mencapai kemajuan fisik sekitar 34 persen, diharapkan kedua pabrik itu selesai pada akhir 2016 dan dapat beroperasi secara komersial pada awal 2017," katanya.

         Saat ini, kapasitas produksi perseroan mencapai 31,8 juta ton, dengan selesainya pembangunan dua pabrik dan upgrading pada pabrik yang sudah ada diharapkan kapasitas perseroan pada 2017 menjadi 40 juta ton. Semen Indonesia merupakan induk dari empat perusahaan semen besar yakni PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, dan Thang Long Cement Vietnam.

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015