Pontianak (Antara Kalbar) - Anggota DPR RI dari Dapil Kalimantan Barat, Michael Jeno mengharapkan PLN segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri.

"Jika pasokan listrik di Kalbar tidak bisa dipenuhi, tentu industri akan sulit masuk. Karena pertumbuhan industri itu harus didukung oleh beberapa faktor, di antaranya listrik dan infrastruktur jalan yang harus memadai," kata Jeno di Pontianak, Jumat.

Dari informasi yang ia dapat, sejauh ini sudah banyak investor yang ingin berinvestasi di Kalbar. Namun selalu saja terhambat oleh pasokan listrik yang tidak memadai.

"Contohnya ada investor yang akan membuat industri pengalengan ikan, karena potensi ikan di Kalbar lumayan baik. Namun itu tidak bisa dilakukan karena pasokan listriknya tidak ada," tuturnya.

Demikian dengan beberapa industri perhotelan yang akan masuk di Kalbar, juga terhambat karena tidak ada pasokan listrik

Dirinya mengaku sudah beberapa kali mengatakan dalam berbagai forum bahwa PLN harus bisa mencari alternatif energi lain untuk menghasilkan listrik.

"Karena jika menggunakan diesel atau batu bara, jelas biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar sangat besar, makanya PLN sulit untuk menambah daya dan mengembangkan usahanya," katanya.

Jeno menambahkan, potensi air terjun yang ada pada beberapa daerah perhuluan di Kalbar cukup menjanjikan untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik tenaga air. Menurutnya, PLN bisa memanfaatkan potensi tersebut untuk memenuhi kekurangan kebutuhan listrik di provinsi itu.

"Berdasarkan informasi yang saya dapat dari Kementerian Energi, saat ini ada enam provinsi di Indonesia yang memiliki potensi untuk dibangun PLTMH," kata Jeno.

Enam provinsi tersebut di antaranya Papua, meliputi sungai Memberamo, Derewo, Ballem, Tuuga, Wiriagar/Sun, Kamundan dan Kladuk dengan total potensi mencapai 12.725 megawatt (MW).

Potensi terbesar lainnya yaitu Kalimantan Timur, meliputi sungai Kerayan, Mentarang, Tugu, Mahakam, Boh, Sembakung dan Kelai dengan total potensi mencapai 6.743 MW.

"Sedangkan empat provinsi lain yang memiliki potensi adalah Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Utara dan Aceh," katanya.

Sementara untuk di seluruh Indonesia, potensi energi skala besar dan kecil tidak kurang dari 75.670 MW, dan baru dimanfaatkan sebesar 4200 MW atau 5,6 persen. Saat ini jumlah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) skala kecil dan besar yang sudah beroperasi 1.941,05 MW , tersebar di 10 lokasi.

"Walaupun ini bukan di bidang komisi saya, namun sebagai anggota DPR RI dari dapil Kalbar, saya rasa ini perlu segera direalisasikan, agar pembangunan industri di Kalbar bisa semakin cepat tumbuh," kata anggota DPR RI itu.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015