Sintang (Antara Kalbar) - Sejumlah pelajar kelas IX di Kota Sintang mengaku khawatir dengan nilai mata pelajaran Matematika yang dapat membuat anjlok nilai Ujian Nasional mereka.
 
Seorang pelajar SMPN 2 Sintang, Niky, saat ditemui Kamis, mengaku dirinya mempersiapkan diri untuk meneruskan jenjang pendidikannya di salah satu SMA favorit di Kota Sintang.

Di sela pembicaraan Niky menceritakan kesehariannya dalam beberapa bulan terakhir. "Kami hanya membahas soal-soal ujian tahun lalu dan pelatihan untuk persiapan UN nanti," ungkap Niky bersemangat.

Warga Pal 7 Sintang ini ternyata memiliki kesulitan dalam memahami satu mata pelajaran yaitu matematika. Menurut dia, matematika kerap membuatnya jatuh dalam penilaian sekolah.

"Banyak rumus jadi bingung," katanya mengeluh.

Niky yang kala itu sedang bersama Anggi, teman sekelasnya juga menyatakan hal serupa.

"Coba kakak tanya Anggi itu, pasti dia bilang sama," kata Niky lagi.

Anggi yang sedari tadi juga gelisah menanti jemputan orang tuanya menganggukkan kepala tanda setuju dengan ucapan Niky. "Sudah susah-susah belajar masih gak nilainya rendah," kata Anggi juga dengan nada mengeluh.

Pernyataan serupa sering didengar dari mulut siswa kebanyakan. Rata-rata dari beberapa pelajar yang dijumpai mengatakan hal serupa dengan Niky dan Anggi.

Padahal rata-rata dari pelajar yang diwawancarai mengaku sudah mencari solusi demi mampu di mata pelajaran hitung menghitung tersebut dengan cara mengambil les tambahan di luar jam sekolah.

Selain itu sering ditemukan kegagalan siswa dalam menempuh ujian rata-rata jatuh pada nilai mata pelajaran Matematika. Nilai matematika membuat anjlok hasil ujian nasional para pelajar.

Purwani salah seorang guru Matematika di SMP 2 Sintang, Senin lalu mengungkapkan, sebenarnya tidak sulit untuk mempelajari Matematika jika ada kemauan dari pelajar itu sendiri.

"Biasanya kendala sulit memahami matematika karena malas dan sudah benci duluan dengan pelajarannya," kata Purwani.

Perempuan berhijab ini mengatakan, matematika baru mudah dipahami jika sering berlatih dan tak pernah bosan melatih kemampuan diri.

Warga Baning ini mengibaratkan belajar matematika seperti berjalan di dalam rumah saat padam lampu. "Coba bayangkan kalau listrik di rumah kita mati, karena kita sudah terbiasa dengan rumah itu kita pasti tak mudah untuk jatuh dan menyenggol perabot yang ada di rumah," ungkap Purwani.

Begitu juga dengan pelajaran matematika. Menurut perempuan asal Madiun ini, jika pelajar sering berlatih dan terus mengasah otaknya untuk menghafal rumus-rumus yang ada, bukan mustahil pelajar tersebut akan mahir di bidang studi yang bagi kebanyakan siswa rumit tersebut.

"Buktinya masih banyak pelajar lain yang mampu dan bahkan menjuarai perlombaan dan olimpiade mata pelajaran matematika, intinya terus berlatih dan berlatih," kata dia. (Faiz/N005)

Pewarta: Faiz

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015