Sungai Raya (Antara Kalbar) - Wakil Ketua DPRD Kubu Raya, Suprapto mengharapkan Dinas Pertanian dan Peternakan setempat untuk segera mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi bagi petani.

"Jika dibiarkan berlarut-larut jelas kelangkaan pupuk ini akan menghambat program ketahanan pangan yang telah digaungkan pemerintah Kubu Raya," katanya di Sungai Raya, Sabtu.

Dia mengatakan, untuk mengantisipasi permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi itu Dinas Pertanian dan Peternakan Kubu Raya perlu meningkatkan kerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Pasalnya dari keluhan petani yang didapatkan pihaknya di lapangan, para petani mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi meski petani sudah memiliki anggaran untuk membelinya.

"Kerja sama tersebut jelas sangat diperlukan, karena permasalahan pendistribusian pupuk itu bukan hanya menjadi tanggung jawab satu dinas saja, tetapi banyak komponen yang mesti terlibat," ujarnya.

Karena itu ia meminta instansi terkait segera menyelidiki kelangkaan pupuk di Kubu Raya. Ia tidak dapat memastikan kelangkaan pupuk dikarenakan dijual ke perkebunan sawit yang mulai merambah kabupaten termuda di Kalbar itu.

"Harus diselidiki. Apakah administrasi ada masalah atau stoknya tidak ada atau bahkan stoknya ada tapi tidak disalurkan," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya Gandhi Setyagraha mengatakan pihaknya telah mengingatkan kepada para pengecer yang ada di tempat masing-masing petani. Namun, masalahnya adalah tergantung distributornya, karena distributor inilah yang mengajukan usulan penyaluran pupuk subsidi.

Pihaknya sendiri telah menempuh berbagai upaya antara lain membantu petani menggunakan pupuk tricoderma (pupuk jerami) sehingga tidak tergantung lagi dengan pupuk non-organik buatan pabrik.

Menurutnya, menambahkan, masyarakat juga harus bisa menggunakan pupuk Tricoderma, karena pupuk tersebut terbukti bisa menghemat 50 persen dari penggunaan pupuk bersubsidi.

(KR-RDO/H015)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015