Tayan Hilir (Antara Kalbar) - Seorang wanita Salbiah binti Manaf (60) warga Dusun Sungai Putat, Desa Pedalaman Tayan Hilir, sikabarkan menghilang di hutan setempat mulai Selasa (5/5).
    
Menurut Kepala Desa Pedalaman, Tayan Hilir, Sunarto, wanita tua yang akrab disapa Andak Uk ini, semula menoreh karet yang menjadi mata pencariannya di kawasan Lengkong Jelindan. Untuk mencapai lokasi itu diperlukan waktu sekitar 30 menit dari Dusun Sungai Putat dengan mendayung sampan ke bagian hulu Sungai Tayan.
    
"Seperti biasa Andak Uk ini noreh di kebun karet berada di  Pulau Jelindan itu. Kira-kira setengah jam dari Dusun Sungai Putat ini mendayung sampan," terangnya.
    
Ditambahkan, biasanya Andak Uk ini pulang norehnya sekitar jam 9 pagi. Jika pun telat, karena ia mencari kayu bakar paling-paling jam 11 siang sudah pulang.
    
Tapi kali ini, menjelang sore tak juga pulang ke rumah menantu keponakannya bernama Bor yang  menjadi tempat tinggal selama ini. "Nah, karena sampai sore tak pulang-pulang. Warga mencoba untuk mencari di kebun tapi tak juga ditemukan. Lantas melaporkan ke saya dan kami meneruskan laporan ke Muspika," jelasnya.
    
Hilangnya Andak Uk ini sontak membuat warga Desa Pedalaman, Tayan Hilir menjadi heboh. Belum diketahui persis penyebabnya, namun ada kemungkinan tersesat di dalam hutan atau terpeselet di sungai Tayan. "Penyebabnya belum diketahui persis," kata dia.
    
Atas kejadian itu, menurut Narto, unsur Muspika Tayan Hilir dibantu warga sudah terjun ke lapangan melakukan pencarian bersama pihak keluarga. Namun karena hari sudah malam, maka pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan pada Rabu (6/5).
    
"Kita sudah ke hutan-hutan bersama Pak Camat, Pak Kapolsek dan unsur lainnya, bahkan warga ramai-ramai untuk mencari. Namun, karena malam, pencarian dihentikan dulu," terangnya.
   
Menurut Narto, berdasarkan temuan properti di lapangan, kuat dugaan Andak Uk saat menghilang sudah beranjak untuk pulang. Hanya saja, ia sempat mampir ke kebun karet yang berada di bagian hilir untuk mengambil kayu bakar. Hal itu diperkuat dengan ditemukan sandal jepit, sampan dan tumpukan kayu di kebun yang berada di bagian hilir kebun ia menoreh karet. Hanya saja belum bisa dipastikan apakah ia tersesat atau jatuh ke sungai.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015