Putussibau (Antara Kalbar) - KBO Reskrim Polres Kapuas Hulu IPDA Jatmiko mengatakan, sejauh ini pengungkapan kasus pembunuhan Ahui, pemilik toko mas "Aneka Bunga" pasar pagi Putussibau masih berupa pemeriksaan saksi.
      "Sampai saat ini kita sudah memeriksa tiga saksi. Belum mengarah ke tersangka, karena belum ada saksi yang menyaksikan langsung. Saksi hanya menemukan barang bukti," terang Jatmiko di Mapolres Kapuas Hulu, Senin
    Meski sudah tiga kali melakukan olah TKP, belum ada titik terangnya. "Kendala tidak banyak saksi yang secara langsung, menyampaikan keterangan. Masyarakat masih enggan terbuka," kata dia
      Ditambahkan Jatmiko, jenazah Ahui kini sudah diambil oleh keluarganya dari Sintang.
"Ada saudara korban laki-laki dari yang ambil," katanya.
      Polres Kapuas Hulu menargetkan, pengusutan kasus pembunuhan Ahui akan diselesaikan secepatnya. "Target secepatnya, ini kasus pertama di Putussibau yang menghebohkan," tutupnya.
    Ahui, pemilik toko emas "Aneka Bunga" tewas mengenaskan, dengan lebam dan bacokan di tubuhnya, Minggu (17/5) di ruko Jalan Diponegoro, Putussibau pukul 08.30 WIB.
    Kejadian tersebut sontak membuat warga sekitar heboh. Korban ditemukan terbaring di lantai satu ruang depan rukonya dalam posisi miring dan bersimbah darah.
    Bagian tubuh korban ditemukan lebam, mulai dari wajah hingga punggung. Tak hanya itu, luka bacokan di lengan kiri, pipi kanan dan dagu. Ada pula luka gorokan di leher korban sepanjang 13 cm.
    Ahui awalnya ditemukan Novento (12), anak Edi, 37, pemilik bengkel "Suara Motor", yang bersebelahan dengan ruko korban sekitar pukul 08.30 WIB.
   Ketika membuka pintu ruko korban, alangkah terkejutnya Novento melihat Ahui bersimbah darah. "Saya memang biasa sering main di tempat dia. Ketika saya buka pintunya sedikit, lihat dia terbaring di lantai. Kalau pintu rukonya, tidak terkunci," ujar Novento.

Pewarta: Andre

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015