Jakarta (Antara Kalbar) - Kantung udara (airbag) ternyata tidak selalu akan mengembang kendati terjadi kecelakaan yang menyebabkan mobil rusak parah.
Muhamad Zuhdi, Technical Training Manager Honda Prospect Motor menjelaskan teknologi airbag mobil dirancang supaya mengembang hanya pada kondisi tertentu karena jika terlalu mudah mengembang akan membahayakan pengemudi.
"Kondisi ini berlaku tidak hanya untuk semua Honda, bahkan untuk semua model, merk kendaraan lain," kata Zuhdi usai memberikan keterangan pers terkait tidak mengembangnya airbag di Jakarta, Selasa.
Berikut beberapa jenis kecelakaan yang menyebabkan kantung udara tidak mengembang seperti dijelaskan Muhamad Zuhdi:
1. Menabrak benda bergeser
Kantung udara tidak akan mengembang jika menabrak benda yang bergerak karena energi yang diterima tidak cukup kuat untuk menghidupkan sensor yang akan menghidupkan airbag.
2. Menabrak tiang
Kantong udara tidak akan mengembang jika mobil menabrak tiang, pohon, pilar atau benda sejenis tepat di bagian tengah kendaraan. Hal itu terjadi karena letak sensor bukanlah di tengah melainkan di depan kanan dan kiri.
3. Tabrakan depan miring
Tabrakan dari depan dengan arah miring ke kiri atau ke kanan dengan sudut diatas 30 derajat tidak akan membuat sensor mengembangkan kantung udara.
Pada kecelakaan dengan kemiringan di atas 30 derajat, mobil akan tetap berjalan sampai jarak tertentu contohnya kasus-kasus mobil menabrak pembatas jalan di sisi kiri atau kanan.
4. Tabrak belakang
Benturan dari belakang, samping dan terguling tidak akan membuat sensor airbag menyala karena yang diperlukan pada kecelakaan itu bukanlah kantung udara melainkan sabuk pengaman dan sandaran kepala yang mampu menjaga tubuh dan leher tidak terbentur.
Selanjutnya Zuhdi menjelaskan faktor yang menyebabkan mengembangnya kantung udara adalah tabrakan dengan kecepatan 20-30km/jam atau lebih terhadap benda yang tidak bergeser seperti dinding beton.
Faktor kedua airbag akan mengembang adalah tabrakan frontal, atau dari depan kanan dan kiri dengan sudut tidak lebih dari 30 derajat.
Zuhdi mengingatkan sebaik apapun perangkat keamanan yang ada di kendaraan tidak akan menjamin keselamatan hingga 100 persen karena faktor utama keselamtaan adalah tanggung jawab dan perilaku pengendara itu sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015