Ketapang (Antara Kalbar) - Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Ketapang, Humaydi mengatakan, peredaran beras sintetik menjadi peluang bagi petani untuk meningkatkan produktivitas sehingga mampu bersaing dengan produk dari luar.
    
"Sungguh luar biasa, segala cara untuk memanfaatkan peluang dengan cara yang salah. Artinya sungguh beras itu bisa dijadikan komoditi untuk menyerang ketahanan pangan negara yang rapuh, tapi itu juga merupakan peluang bagi beras produksi lokal untuk bersaing dipasar dengan beras-beras dari luar," kata Humaydi.
    
Lebih lanjut Humaydi mengatakan, petani harus memanfaatkan peluang ini dengan terus meningkatkan produksinya dan mempunyai brand sendiri. Selain itu, ia juga mengimbau konsumen juga mulai berhati-hati dalam memilih dan mengkonsumsi beras dari luar baik itu dari pulau Jawa apalagi beras impor.
    
Beras palsu dapat dikenali walaupun secara kasat mata perubahan tersebut susah dikenali. Namun dari bentuk biji dan warna beras dapat dibedakan.
    
"Jika beras palsu yang terbuat dari plastik maka tekstur beras akan lebih lembut dan licin, berwarna putih seluruhnya. Untuk beras asli, tekstur beras sedikit lebih kasar, warnanya putih dan bening tapi tidak seluruhnya," ujar Kabid Perlengkapan Medis RS Agoesdjam Ketapang, Herman Basuki.
    
Herman menambahkan, dari segi rasa dan aroma antara beras palsu dan asli memiliki perbedaan. "Beras asli akan memiliki rasa manis karena glukosa karbohidrat dalam beras terurai sempurna. Sedangkan beras palsu rasanya hambar dan tawar tidak memiliki rasa," katanya
    
Sementara itu, aroma beras yang tercium juga akan menimbulkan aroma yang berbeda antara beras asli dengan beras palsu.
    
"Aroma beras palsu cenderung mengeluarkan bau sangit dan beraroma bahan kimia. Untuk beras asli akan mengeluarkan aroma lebih wangi karena H2O di beras yang menjadi nasi akan mengeluarkan bau yang harum, selain itu juga glukosa pada beras keluar dengan sempurna," jelasnya.
    
"Beras asli akan menyerap air maka tekstur beras akan lembut dan jika dimasukan ke penanak nasi beras akan mengeras tapi tekstur kelembutannya masih ada. Sedangkan untuk beras palsu maka beras lembek dan semakin mengeras," katanya.

Pewarta: John

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015