Ketapang (Antara Kalbar) - Badan Meteorologi Geofisika Stasiun Bandara Rahadi Oesman Ketapang mengimbau para nelayan khususnya yang ada di wilayah perairan Selatan Ketapang agar berhati-hati dalam melaut, lantaran angin disertai gelombang mencapai dua meter kemungkinan besar terjadi.
    Hal ini disampaikan oleh Prakirawan BMG Stasiun Rahadi Oesman Ketapang, Supriyandi, agar para nelayan agar lebih waspada ketika melaut, mengingat prakiraan cuaca pada pekan depan akan terjadi angin serta gelombang laut yang cukup tinggi.
    Berdasarkan pemantauan, angin bergerak dari Selatan menuju Utara. "Jadi yang perlu diwaspadai para nelayan di Selatan perairan Ketapang seperti di Kendawangan yang mana ombak mencapai 1,5 - 2 meter dan diperkirakan terjadi mulai Rabu (27/5) - Sabtu (30/5)," ujar dia.
    Melihat kondisi angin yang cukup kencang dan dapat mempengaruhi gelombang tentu para nelayan harus waspada terutama untuk pengguna kapal-kapal kecil.
    Ia menjelaskan, hal ini tidak hanya akan terjadi diwilayah Selatan perairan Ketapang, namun terus bergerak hingga menuju Utara seperti Kayong Utara dan Pontianak.
    "Tren ini terus terjadi dan bergerak hingga ke wilayah lainnya seperti KKU serta Pontianak, jadi kita tetap imbau untuk para nelayan disemua wilayah perairan Ketapang melihat kondisi cuaca sebelum melaut," ujar dia.
    Hal ini terjadi lantaran pada sekarang memasuki musim transisi dari penghujan menuju kemarau sehingga cuaca menjadi tidak menentu. Untuk di Ketapang yang paling rawan nantinya akhir bulan Juni - Agustus, bahkan tidak hanya angin dan ombak, kondisi transisi seperti ini tentu rawan terjadi angin puting beliung.
    Amat (35) satu diantara nelayan di Kendawangan Kabupaten Ketapang mengaku dirinya juga enggan melaut lantaran cuaca yang saat ini dinilai mulai ekstrim. Namun, di akuinya dirinya sebisa mungkin akan melaut lantaran harus memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hanya saja jika memang cuaca tidak memungkinkan untuk melaut ia terpaksa tidak turun ke laut.
    "Jadi sekarang melihat kondisi dulu, kalau masih memungkinkan ya kita akan tetap melaut, kalau memang sama sekali tidak memungkinkan, kita terpaksa tidak melaut, karena kita juga takut terjadi tiba-tiba ombak besar," kata Amat.

Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015