Sukadana (Antara Kalbar) - Kepala Desa Batu Barat Ibnu Hajan mengeluhkan proyek MP3KI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia) di desanya yang seharusnya rampung pada tahun 2014 dan menelan biaya Rp1,2 miliar hingga kini tak kunjung ada tindaklanjut.
    
"Jalan belum selesai, seharusnya akhir 2014 rampung, kami sampai saat ini belum menerima pelimpahan pekerjaan MP3KI ini," kata Ibnu Hajan.
   
Dirinya merasa banyak yang masih terbengkalai. Selain panjang jalan yang dibangun tidak mencukupi, jembatan yang seharusnya dibangun sebanyak 7 buah tak satupun terbangun. "Kami minta ini diselesaikan, jangan hanya jadi proyek yang tak ada manfaatnya," kata Hajan.
    
Melihat kondisi proyek MP3KI yang masih mangkrak, Anggota DPRD dari Dapil Simpang Hilir Harifin meminta aparat hukum untuk menindaklanjuti proyek bernilai miliaran rupiah itu. Dikatakannya sangat disayangkan jika dana yang dikucurkan dari pusat untuk percepatan pengentasan kemiskinan justru menjadi ajang korupsi.
    
"Pelaksana dan penanggungjawab harus mempertanggungjawabkan proyek itu, jangan hanya dibiarkan begitu saja, jika memang harus diselesaikan, maka lekaslah diselesaikan," kata Harifin.
    
Dari data yang dihimpun di lapangan, panjang jalan yang baru selesai hanya 1 km dan sudah menghabiskan semen kurang lebih 4.000-an zak, sementara pasir yang diigunakan sekitar 1.012 kubik. "Akibat tak selesainya proyek MP3KI di Batu Barat, saat ini terdapat 557 zak semen ini akhirnya menjadi batu," lanjutnya.

Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015