Sekadau (Antara Kalbar) - Warga Tionghoa Sekadau, Sabtu, tepat pukul 12 WIB (siang hari) melaksanakan mandi Kociet atau Eng Chi Sui, di Sungai Ayak.

 

Etnis Hokkien menyebutnya dengan istilah Kociet. Ada pula yang menyebutnya Eng Chi Sui. Warga Tionghoa berduyun-duyun menuju sungai untuk mandi di tengah-tengah sungai.



Ada yang membawa pelampung, ada juga yang menggunakan motor klotok, serta speed boat. Peringatan Kociet memang identik dengan mandi massal dan makan Bakcang.



Di Sekadau tepatnya di Sungai Ayak, sungai Kapuas tampak dipenuhi warga Tionghoa yang mengikuti ritual mandi massal tersebut. Masing-masing mereka membawa ember yang berisi aneka ragam bunga-bungaan.



Setelah menyelesaikan mandi di tengah sungai, warga pun menyirami tubuh mereka dengan air bunga sebelum pulang ke rumah. Ritual ini dipercaya mampu membawa keberkahan dan mengusir kesialan serta mara bahaya. Namun demikian, perayaan Kociet tahun ini relatif sepi dibanding tahun sebelumnya.



"Perayaan kociet tak lagi seramai dulu. Dulu waktu kami masih kecil, sungai dipenuhi orang-orang mandi kociet. Sekarang sepi, mungkin karena pengaruh zaman. Seperti di Sungai Ayak saat ini," ungkap Willy Thendyanto salah satu warga Tionghoa yang ikut dalam tradisi tersebut.  



Pria yang akrab di sapa Pak Amat itu, memaparkan, jika menurut kepercayaan, saat perayaan kociet semua hewan penghuni air seperti buaya dan ikan-ikan tidak akan berkeliaran. Itu karena mereka dikurung oleh sang pencipta pada hari tersebut.



Itu sebabnya, warga tidak merasa takut sekalipun harus mandi di tengah-tengah sungai yang arusnya deras.



"Jadi menurut kepercayaan leluhur, hari ini hewan sungai dikurung semua. Kalau kita mandi di sungai tidak takut digigit hewan sungai. Tapi sekarang memang sudah sepi tidak seperti dulu lagi. Selain mandi,  warga Tionghoa juga mengadakan acara makan besar di rumah masing-masing dalam peringatan ini. Jamuan khas kociet adalah penganan yang terbuat dari beras ketan isi daging yang disebut Bakcang.  Di rumah tadi makan besar dulu sebelum mandi," katanya.  (Gansi/N005)



Pewarta: Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015