Ketapang (Antara Kalbar)- Sejak setahun terakhir, Sugie, pemilik Toko SA di Jl Merdeka Kelurahan Kantor, Kecamatan Delta Pawan, mengeluh sering dimintai uang oleh sedikitnya 10 orang lantaran tokonya sebagai agen beras dituding mengoplos beras dari Pulau Jawa.
    "Sudah tahunan ada oknum yang minta-minta ke saya, setahun ini. Mereka yang minta bergantian, satu-satu datangnya, ngakunya dari ini itu lah, tak tahu juga lah saya," katanya saat ditemui di toko beras Ketapang, Jumat (3/7).
    Ia mengaku selama ini member oknum tersebut karena malas saja mau berurusan. Terlebih uang yang diberinya kepada masing-masing oknum tidak besar. Tiap kali datang satu oknum  diberinya uang berkisar Rp20 ribu hingga Rp50 ribu,kadang dikasih sebungkus rokokpun diambil juga.
    "Mereka datang sebulan sampai beberapa kali. Saya malas saja mau berurusan, makanya selama ini saya beri. Tapi sekarang saya sudah tak sanggup lagi memberinya," ucap dia.
    Terkait tudingan pihaknya mengoplos beras, Sugie membantah keras. Ia menegaskan hal tersebut tak benar dan pihaknya tak berani melakukannya. "Kita dikatakan mengoplos, tak ngerti juga. Kita tidak berani mencapur, tak boleh itu," tuturnya.
    Ia menjelaskan yang benar adalah pihaknya hanya menyalin beras dari karung ukuran 50 kg ke dalam karung yang lebih kecil seperti karung 10 kg. Hal tersebut dilakukan karena beras yang ia beli dari Jawa tak ada jual beras dalam karung 10 kg.
    Sedangkan konsumen di Ketapang ada yang hanya membeli beras dalam karung 10 kg saja.  Terkait penggunaan karung cap ABC menurutnya juga tak menyalahi aturan. Sebab karung tersebut dijual dipasaran dan bukan untuk satu produk.
Menurutnya yang salah jika dia menggunakan karung seperti cap beras lele atau lainnya. Sebab karung tersebut sudah ada hak paten penggunaannya. Ia menambahkan pelanggannya juga selama ini tak pernah mengeluh terhadap beras miliknya.
    "Saya bingung sama oknum itu yang mengatakan ada konsumen saya mengeluh. Tapi sampai sekarang tak ada konsumen saya datang mengeluh, hanya oknum itu saja mengatakannya," ucapnya.
    Ia mengatakan kualitas beras di Indonesia juga tentu sudah diketahui masyarakat. Jadi tak mungkin pihaknya akan mengoplos atau mencampur. "Pasaran beras di Indonesia kan ketahuan. Beras ini kualitasnya dan model begini," tuturnya.
    Sedangkan beras yang jenis lainnya kualitasnya begini, tentu lain lagi. "Jadi kan semua sudah ketahuan tak mungkin kita mau mencampur-campur, pasti ketahuan lah," imbuhnya.

Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015