Pontianak (Antara Kalbar) - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, M Zeet Hamdy Assovie menyesalkan kurang transparannya proses seleksi calon Dirjen Otonomi Daerah pada Kementerian Dalam Negeri RI.

"Saya jelas sangat kecewa dengan proses seleksi calon Dirjen Otda yang dilakukan di Kemendagri karena sangat tidak transparan, bahkan saya tidak akan lagi percaya dengan sistem test penerimaan yang dilakukan oleh Kemenpan. Karena, percuma saja kalau dilakukan Fit and Proper Test, meritokrasi sistem dan disahkannya UU ASN, jika pada kenyataannya Kemenpan sendiri tidak bisa menerapkannya dengan sungguh-sungguh," kata M Zeet di Pontianak, Jumat.

Dia mengungkapkan, ketidaktransparanan itu sendiri dia rasakan saat mengikuti tes calon Dirjen Otda yang dilaksanakan sejak dua bulan lalu. M Zeet mengaku, awalnya dia yakin bahwa seleksi tersebut akan dilakukan secara terbuka dan transparan, terlebih setelah disahkannya Undang-undang ASN.

Namun, saat dia mengikuti proses tes dan mendapatkan nilai tertinggi dari seluruh peserta setelah melalui beberapa tes, kenyataannya dia tidak terpilih menjadi Dirjen Otda, melainkan peserta dengan nilai tertinggi ketiga yang berada di bawahnya.

Berdasarkan informasi yang ada, M Zeet masuk pada posisi tiga bersama dua saingannya, Sumarsono dan Idham. Hal itu tertuang dalam pengumuman resmi dari Kemendagri dengan nomor 05/PANSEL-JPTM/2015, tentang penetapan peserta Lulus Seleksi Terbuka Jabatan Tinggi Madya Kemendagri. Pada surat Kemendagri tersebut, juga diumumkan jabatan tinggi lainnya, seperti Dirjen Bina Pemerintahan Desa, dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

"Yang saya tahu, dengan meritokrasi (bentuk pemerintahan atau administrasi di mana para pemimpin dipilih berdasarkan prestasi atau kemampuan) sistem menerapkan seleksi dengan sistem gugur, dimana pada awalnya ada 68 orang yang mengikuti tes, kemudian setelah mengikuti tes berikutnya tinggal 32 orang, kemudian menjadi 16, menjadi 6 dan akhirnya tinggal tiga terbaik. Alhamdulillah saya mendapatkan nilai tertinggi dari tiga peserta tersebut," kata M Zeet yang juga Ketua PWNU Kalbar itu.

Tapi, pada kenyataannya, kata M Zeet, dua hari lalu Mendagri secara resmi melantik Dirjen Otda, tanpa memberikan kejelasan mengenai hasil seleksi tersebut.

"Saya bisa terima jika Mendagri atau panitia seleksi bisa memberikan kejelasan kepada peserta lainnya yang tidak terpilih, apa yang menjadi kekurangan atau kelebihan dari peserta. Namun, sayangnya, tanpa ada informasi yang jelas, tiba-tiba Dirjen Otda sudah dilantik dan jelas ini saya nilai sangat tidak transparan," katanya.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015