Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan (Disdik) wilayah Belimbing Kabupaten Melawi, Margono (52) ditemukan tewas tergantung. Korban yang juga merupakan bendahara Koperasi Unit Desa (KUD) desa Batu Nanta, Kecamatan Belimbing, Melawi ini ditemukan  di kantor koperasi sawit tersebut, Selasa  (28/7) sore.
   
Kapolres Melawi, AKPB Cornelis M Simanjuntak yang dijumpai di Nanga Pinoh, Rabu (29/7) mengungkapkan dari laporan anggota dan sejumlah saksi, Margono diketahui gantung diri di salah satu pintu ruang koperasi. Saat ditemukan korban ditemukan tergantung dengan kondisi tangan dan kaki terikat.
   
"Dugaan kita ini murni bunuh diri. Dari hasil visum dokter tidak ada bekas penganiayaan. Tanda-tanda yang didapat seperti ludah keluar, keluarnya mani dan kotoran ini berarti memang menunjukkan tanda bunuh diri," katanya.
   
Soal kejanggalan dengan tangan dan kaki terikat, Cornelis mengatakan ada dugaan bahwa memang Margono mengikat sendiri kaki dan tangannya. Apalagi setelah diperiksa secara spesifik, ikatan tali pada tangan tersebut tidaklah sempurna, lebih cenderung dilakukan korban untuk mengurangi gerakan sehingga tujuan melakukan bunuh diri bisa tercapai.
   
Selain itu, pintu ruangan juga tidak ada yang rusak dan ditutup dari dalam menggunakan bangku dan kursi plastik. Jendela juga tidak dalam keadaan terbuka.
   
"Kita sudah meminta ke keluarga korban untuk dilakukannya otopsi di Pontianak. Otopsi ini diharapkan bisa mengetahui penyebab kematian korban dan ini juga sudah kita jelaskan pada keluarga. Hanya keluarga menolak dan tidak mau jasad korban diotopsi. Jadi kita meminta surat pernyataan keluarga yang memaksa tidak mau dilakukan otopsi," katanya.
   
Polres bersama Polsek Belimbing, kata Kapolres pun terus melakukan pemeriksaan TKP serta meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk keluarga dan pengurus KUD Batu Nanta. 
  
Termasuk soal ada dokumen yang berserakan di ruang tempat korban ditemukan masih terus didalami. "Sementara dugaan kita barang ini berserakan karena korban meronta saat tergantung. Saat ini juga katanya tidak ada barang yang hilang baik milik korban maupun koperasi. Tapi kita masih terus lakukan penyelidikan di lapangan, siapa tahu ada barang yang hilang," terang Cornelis.
   
Margono sendiri ditemukan sekitar pukul 14.30 WIB oleh keluarga dan sopir koperasi. Korban memang sudah tak berada di rumah sejak sehari sebelumnya. Penuturan Kapolres, sejumlah rekan korban mengungkapkan adanya rencana korban akan pergi undangan, namun tak juga muncul muncul.
   
"Dari Senin sudah tidak muncul, makanya keluarga korban mencari di koperasi pada Selasa. Ternyata ditemukan sudah tergantung," kata Kapolres.
   
Dari hasil pemeriksaan dokter, diduga korban sudah meninggal sejak delapan jam sebelum ditemukan. Motif bunuh dirinya pun masih ditelusuri. Dugaan sementara adalah persoalan keluarga.

Pewarta: Eko S

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015