Pontianak  (Antara Kalbar) - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto memberikan penilaian kepada sejumlah kepolisian resor berupa "bendera api", karena dinilai gagal menekan titik api atau mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan sepanjang Juli 2015.

"Adapun yang diberikan hadiah berupa bendera api, yakni tertinggi Polresta Pontianak sebanyak 13 titik api, disusul Polres Ketapang 12 titik api, dan Polres Sintang 10 titik api," kata Arief Sulistyanto saat memimpin analisa dan evaluasi kinerja dan kesiapan pengamanan Pilkada di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan dari 10 Polres dan dua Polresta jajaran Polda Kalbar, semuanya ditemukan titik api sepanjang Juli 2015, tetapi ada dua polres dan satu polresta yang angka titik apinya sangat tinggi.

"Saya ucapkan terima kasih kepada kapolres dan kapolresta yang cepat dalam menangani masalah kebakaran, meskipun harus dinilai juga, dalam hal ini," ujarnya.

Kapolda Kalbar berharap, informasi tentang cuaca dan titik api yang setiap hari dikirim oleh Satgas Karhutla Polda Kalbar, hendaknya dijadikan acuan dalam melakukan pencegahan agar tidak ada titik api, dan upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan tersebut.

Arief menambahkan, bagi polres dan polresta yang diberikan bendera api tersebut, artinya kinerjanya kurang baik dalam menekan atau memadamkan api

Pemberian hadiah berupa bendera api, bagi Polres-Polres yang tidak bisa menekan atau memadamkan api, untuk memberikan motivasi kepada mereka agar giat atau berusaha semaksimal mungkin dalam menekan titik api.

"Tugas kita (polisi) memang penegakan hukum, tetapi penanggulangan tidak berjalan, sehingga kami harus turun tangan dalam memadamkan api," katanya.


(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015