Sekadau (Antara Kalbar) - Puluhan siswa SMAN 1 Rawak, Kabupaten Sekadau, keracunan makanan usai menyantap makanan di kantin sekolah.
    Salah satunya Erika Yuni yang tengah terbaring lemah di ranjang ruang perawatan pasien anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekadau. Tubuhnya tampak lunglai.
    Di lengan kirinya terpasang jarum infus. Ditemani sang ibu, Erika sudah dua hari menginap di RSUD Sekadau. Gadis 16 tahun itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami keracunan makanan, Senin (3/8) lalu.
    Siswi kelas XII SMA Negeri 1 Rawak itu keracunan setelah menyantap makanan di kantin sekolahnya. Tak hanya Erika yang menjadi korban keracunan jajanan kantin. Setidaknya 34 orang siswa yang mengalami hal tersebut, termasuk Erika.
    "Jam istirahat pertama, sekitar jam 09.15 WIB. Waktu itu saya makan nasi kuning sama gorengan di kantin. Waktu makan sih tidak ada reaksi apa-apa. Saya baru merasakan ada yang tak beres pada tubuhnya kira-kira tiga jam berselang. Sekitar pukul 12.30 WIB, mulai mual diiringi rasa sakit pada ulu hati dan kemudian muntah-muntah. Parahnya lagi, sampai sempat kejang-kejang dan pingsan beberapa saat setelahnya," terang Erika di RSUD Sekadau.
    Karena khawatir akhirnya pihak sekolah dan orangtuanya kemudian memboyong Erika ke Puskesmas Rawak. Namun, kondisi Erika semakin melemah dan dirujuk ke RSUD Sekadau untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih memadai.
    "Saya sama teman satu orang dibawa ke rumah sakit karena kondisi kami yang paling parah. Teman-teman yang lain dirawat di Puskesmas saja. Sekarang sih sudah agak mendingan. Dari informasi yang saya terima bersama keluarga, makanan yang tersedia di kantin sekolah kala itu tercampur dengan zat minyak. Katanya minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng makanan di kantin sudah tercampur oli, mungkin jerikennya bekas oli. Begitu kabar yang saya dengar," cetus Erika.
    Ade Ridwan (16) rekan sekelas Erika yang juga menjadi korban keracunan makanan di kantin sekolahnya juga terlihat lunglai di ruang rawat anak RSUD Sekadau. Saat para pewarta mewawancarainya, Ade terus mengeluh sakit pada bagian perutnya.
    “Saya makan nasi kuning dan sosis. Waktu makan sosis memang ada rasa minyak sedikit, tapi tidak langsung terasa sakit. Sampai di rumah baru mulai mual,” cerita Ade.
    Dari rekam medis yang diterima para pencari berita dari pihak RSUD Sekadau, Erika, Ade dan rekan-rekannya yang lain didiagnosa terkena intoksikasi (keracunan ) makanan akibat zat makanan yang mereka konsumsi telah terkontaminasi zat lain yang berbahaya untuk kesehatan. Peristiwa keracunan massal yang menimpa 34 orang siswa-siswi SMA N 1 Rawak ditanggapi serius oleh aparat kepolisian. Kasus ini sendiri ditangani langsung oleh Polres Sekadau.
    Kasat Reskrim Polres Sekadau, AKP K Purba saat dikonfirmasi terpisah membenarkan pihaknya telah menerima laporan soal keracunan massal tersebut.
    “Baru kemarin terima laporan. Sekarang sedang  olah TKP,” jawab Purba. Purba menegaskan pihaknya akan serius menangani kasus tersebut. Untuk saat ini, polisi sedang melakukan pendalaman kasus.
    "Mulai besok panggil saksi-saksi. Kami juga akan koordinasi dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM),” pungkasnya.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015