Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Bupati dan Wakil Bupati Melawi, Firman Muntaco bersama Panji kompak menghadiri halal bihalal di Pendopo Bupati Melawi, Kamis. Keduanya didampingi istri masing-masing bahkan saling meminta maaf dan menunjukkan keharmonisannya ditengah persaingan menuju KB 1 J.
Dalam kesempatan itu, Bupati Melawi Firman Muntaco menyampaikan permohonan maaf kepada para pejabat, staf PNS tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat, serta masyarakat yang hadir jika selama kepemimpinannya terdapat kesalahan.
Firman juga mengaku sedih karena harus berpisah dengan Panji, setelah lima tahun bersama memimpin Kabupaten Melawi, karena saat ini mereka sama-sama mencalonkan diri sebagai bupati pada pilkada Desember mendatang.
"Dalam kesempatan ini, saya juga menyampaikan permohonan maaf kepada pak Panji dan istrinya, mungkin selama ini ada kata-kata yang kurang berkenan selama bersama, kepada pejabat, kapolres dan masyarakat," kata Firman disambut tepuk tangan hadirin.
Firman mengatakan, kendati mereka saat ini sama-sama maju sebagai bakal calon bupati, hubungan kekeluargaan harus tetap terjaga. Kata Firman, sikap politik boleh beda, namun niat baik untuk membangun Melawi harus menjadi prioritas utama.
"Saya hanya ingin Pilkada Melawi berjalan dengan aman dan damai, kita harus pertahankan kondisi selama ini, di mana Melawi menjadi daerah teraman kedua se Indonesia dalam proses pilkada. Saya yakin pak Panji juga tidak setuju kalau Kabupaten Melawi pecah hanya karena kami berdua," katanya.
Firman berharap, proses demokrasi supaya berjalan dengan baik. Kata Firman, apakah dirinya atau Panji yang terpilih sebagai pemimpin lima tahun kedepan, dirinya tetap menginginkan agar Melawi dalam kondisi aman.
"Kita akan buktikan bahwa kita adalah pemimpin yang bersahabat dan terbuka kepada masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan itu, Firman juga menegaskan, jika mereka berdua sudah resmi ditetapkan sebagai calon bupati maka PNS jangan sampai ada yang terlibat politik praktis karena sanksinya sudah tegas dipecat.
"Jangan sampai ada kepentingan politik, karena mengejar karier, jangan membuat isu atau hal yang bisa merugikan," kata Firman. Setelah menyampaikan sambutan, Firman kemudian memberi kesempatan kepada Panji untuk memberikan pesan dan kesan.
Dalam kesempatan tersebut, Panji menyampaikan hal senada, sudah lima tahun dirinya mendampingi bupati Firman, maka dari itu jika ada hal yang kurang berkenan agar dimaafkan.
"Kepada pejabat, kepada masyarakat dan semuanya, mungkin selama kepemimpinan kami ada hal yang kurang berkenan di hati masyarakat. Dan kepada yang memberikan dukungan atas program kami dari hati yang tulus saya juga sampaikan terimakasih," tandasnya.
Panji mengatakan, sekarang ini dirinya memang tengah mencalonkan diri sebagai bupati, kendati tengah bersaing untuk mendapatkan posisi bukan berarti dirinya harus menjelekkan pak Firman agar dirinya bisa naik.
"Karena kami sama-sama berasal dari rumah tangga yang sama, ya mungkin kebetulan saja kami berdua sekarang maju. Untuk itulah proses demokrasi harus tetap berjalan, karena ini untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Panji ingin pilkada mendatang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Jangan sampai ada bibit kebencian dan permusuhan karena itu bisa memecah belah persatuan dan kesatuan.
"Siapapun yang terpilih, berarti itulah yang terbaik menurut masyarakat, saya berharap Melawi tetap aman," katanya.
Sekda Melawi, Ivo Titus Mulyono mengatakan, halal bihalal yang dilaksanakan pemerintah saat ini memang sudah menjadi agenda rutin tahunan, akan tetapi biasanya diadakan pada malam hari. Tahun ini halal bihalal tak hanya diikuti para jajaran pegawai Pemkab, tapi juga sejumlah masyarakat dari berbagai kalangan.
Ivo mengungkapkan, halal bihalal adalah ajang untuk mempererat tali silaturahmi, antara pejabat dengan masyarakat. Karena mungkin pada saat lebaran tidak sempat berkunjung satu-persatu, karena kesibukan masing-masing.
"Maka halal bihalal menjadi momen untuk kita mempererat tali silaturahmi, momen saling memaafkan antara satu dan yang lainnya," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Dalam kesempatan itu, Bupati Melawi Firman Muntaco menyampaikan permohonan maaf kepada para pejabat, staf PNS tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat, serta masyarakat yang hadir jika selama kepemimpinannya terdapat kesalahan.
Firman juga mengaku sedih karena harus berpisah dengan Panji, setelah lima tahun bersama memimpin Kabupaten Melawi, karena saat ini mereka sama-sama mencalonkan diri sebagai bupati pada pilkada Desember mendatang.
"Dalam kesempatan ini, saya juga menyampaikan permohonan maaf kepada pak Panji dan istrinya, mungkin selama ini ada kata-kata yang kurang berkenan selama bersama, kepada pejabat, kapolres dan masyarakat," kata Firman disambut tepuk tangan hadirin.
Firman mengatakan, kendati mereka saat ini sama-sama maju sebagai bakal calon bupati, hubungan kekeluargaan harus tetap terjaga. Kata Firman, sikap politik boleh beda, namun niat baik untuk membangun Melawi harus menjadi prioritas utama.
"Saya hanya ingin Pilkada Melawi berjalan dengan aman dan damai, kita harus pertahankan kondisi selama ini, di mana Melawi menjadi daerah teraman kedua se Indonesia dalam proses pilkada. Saya yakin pak Panji juga tidak setuju kalau Kabupaten Melawi pecah hanya karena kami berdua," katanya.
Firman berharap, proses demokrasi supaya berjalan dengan baik. Kata Firman, apakah dirinya atau Panji yang terpilih sebagai pemimpin lima tahun kedepan, dirinya tetap menginginkan agar Melawi dalam kondisi aman.
"Kita akan buktikan bahwa kita adalah pemimpin yang bersahabat dan terbuka kepada masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan itu, Firman juga menegaskan, jika mereka berdua sudah resmi ditetapkan sebagai calon bupati maka PNS jangan sampai ada yang terlibat politik praktis karena sanksinya sudah tegas dipecat.
"Jangan sampai ada kepentingan politik, karena mengejar karier, jangan membuat isu atau hal yang bisa merugikan," kata Firman. Setelah menyampaikan sambutan, Firman kemudian memberi kesempatan kepada Panji untuk memberikan pesan dan kesan.
Dalam kesempatan tersebut, Panji menyampaikan hal senada, sudah lima tahun dirinya mendampingi bupati Firman, maka dari itu jika ada hal yang kurang berkenan agar dimaafkan.
"Kepada pejabat, kepada masyarakat dan semuanya, mungkin selama kepemimpinan kami ada hal yang kurang berkenan di hati masyarakat. Dan kepada yang memberikan dukungan atas program kami dari hati yang tulus saya juga sampaikan terimakasih," tandasnya.
Panji mengatakan, sekarang ini dirinya memang tengah mencalonkan diri sebagai bupati, kendati tengah bersaing untuk mendapatkan posisi bukan berarti dirinya harus menjelekkan pak Firman agar dirinya bisa naik.
"Karena kami sama-sama berasal dari rumah tangga yang sama, ya mungkin kebetulan saja kami berdua sekarang maju. Untuk itulah proses demokrasi harus tetap berjalan, karena ini untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Panji ingin pilkada mendatang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Jangan sampai ada bibit kebencian dan permusuhan karena itu bisa memecah belah persatuan dan kesatuan.
"Siapapun yang terpilih, berarti itulah yang terbaik menurut masyarakat, saya berharap Melawi tetap aman," katanya.
Sekda Melawi, Ivo Titus Mulyono mengatakan, halal bihalal yang dilaksanakan pemerintah saat ini memang sudah menjadi agenda rutin tahunan, akan tetapi biasanya diadakan pada malam hari. Tahun ini halal bihalal tak hanya diikuti para jajaran pegawai Pemkab, tapi juga sejumlah masyarakat dari berbagai kalangan.
Ivo mengungkapkan, halal bihalal adalah ajang untuk mempererat tali silaturahmi, antara pejabat dengan masyarakat. Karena mungkin pada saat lebaran tidak sempat berkunjung satu-persatu, karena kesibukan masing-masing.
"Maka halal bihalal menjadi momen untuk kita mempererat tali silaturahmi, momen saling memaafkan antara satu dan yang lainnya," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015