Ngabang (Antara Kalbar) - Sebanyak 32 sarjana asal Aceh yang juga peserta peserta Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) dari Universitas Syiah (Unsyiah) Kuala Banda Aceh angkatan ke-2 tahun pelajaran 2015/2016, mulai mengajar di Kabupaten Landak.
Sedangkan sebanyak 41 peserta SM3T dari Unsyiah Kuala Banda Aceh yang mengajar pada tahun sebelumnya ditarik kembali karena sesuai masa tugas berakhir.
"Kami serahkan kepada Pemkab Landak, sarjana atau guru muda yang siap membantu mencerdaskan Indonesia khususnya di Landak ini," kata Dekan FKIP Unsyah Kuala Banda Aceh Jufri.
Program SM3T dengan tema Maju bersama mencerdaskan Indonesia merupakan program besar Nasional dengan menukar sarjana-sarjana muda untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia khususnya.
"Sarjana kami sudah siap mengemban tugas di Landak. Silahkan kepada pemerintah kabupaten Landak memakainya, dijaga dan dibimbing untuk membantu memperbaiki pendidikan di Landak," kata Jufri.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak Aspansius mengucapkan terima kasih dan menyambut peserta SM3T dari Fakultas Ilmu Pendidikan Unsyiah Kuala Banda Aceh. "Terima kasih atas pengabdian 41 peserta SM3T selama 1 tahun di Landak, dan selamat datang 32 sarjana yang baru akan bertugas untuk mencerdaskan anak bangsa," tegas Aspan.
Aspan mengatakan, di Kabupaten Landak masih kekurangan guru ditambah banyaknya yang mamasuki masa pensiun seperti angkatan guru Inpres yang diangkat tahun 1974 silam. Di Landak jumlah sekolah sebanyak 639 unit, jumlah guru yang dibutuhkan berdasarkan analisis beban guru sebanyak 6.027 orang dan saat ini guru yang ada 3.038 orang berarti masih kekurangan 2.989 orang.
"Permasalahan kekurangan guru, pendistribusian tidak merata ada 47 sekolah yang kelebihan guru karena guru masih menumpuk di kota, seperti istri pejabat, istri TNI dan Polri dan lainnya," tandas Aspan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Sedangkan sebanyak 41 peserta SM3T dari Unsyiah Kuala Banda Aceh yang mengajar pada tahun sebelumnya ditarik kembali karena sesuai masa tugas berakhir.
"Kami serahkan kepada Pemkab Landak, sarjana atau guru muda yang siap membantu mencerdaskan Indonesia khususnya di Landak ini," kata Dekan FKIP Unsyah Kuala Banda Aceh Jufri.
Program SM3T dengan tema Maju bersama mencerdaskan Indonesia merupakan program besar Nasional dengan menukar sarjana-sarjana muda untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia khususnya.
"Sarjana kami sudah siap mengemban tugas di Landak. Silahkan kepada pemerintah kabupaten Landak memakainya, dijaga dan dibimbing untuk membantu memperbaiki pendidikan di Landak," kata Jufri.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak Aspansius mengucapkan terima kasih dan menyambut peserta SM3T dari Fakultas Ilmu Pendidikan Unsyiah Kuala Banda Aceh. "Terima kasih atas pengabdian 41 peserta SM3T selama 1 tahun di Landak, dan selamat datang 32 sarjana yang baru akan bertugas untuk mencerdaskan anak bangsa," tegas Aspan.
Aspan mengatakan, di Kabupaten Landak masih kekurangan guru ditambah banyaknya yang mamasuki masa pensiun seperti angkatan guru Inpres yang diangkat tahun 1974 silam. Di Landak jumlah sekolah sebanyak 639 unit, jumlah guru yang dibutuhkan berdasarkan analisis beban guru sebanyak 6.027 orang dan saat ini guru yang ada 3.038 orang berarti masih kekurangan 2.989 orang.
"Permasalahan kekurangan guru, pendistribusian tidak merata ada 47 sekolah yang kelebihan guru karena guru masih menumpuk di kota, seperti istri pejabat, istri TNI dan Polri dan lainnya," tandas Aspan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015