Sanggau (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sanggau menyatakan komitmennya dalam mendukung kegiatan budaya sebagai bagian dari "Seven Brand Images" yang masuk dalam visi misi kepala daerah.
Bupati Sanggau Paolus Hadi mengatakan, salah satunya dengan mendukung pendanaan kegiatan melalui anggaran daerah.
" Kita dukung habis kegiatan ini. Nah, makanya tahun ini Pemkab Sanggau menganggarkan juga agar pengurus Majelis Adat Budaya Melayu di kecamatan-kecamatan bisa mengikuti," paparnya. Di Kabupaten Sanggau, tengah berlangsung Festival Budaya Melayu Faradje Pasaka Negeri ke-VII yang dibuka oleh Paolus Hadi di halaman depan Keraton Suryanegara Sanggau, Rabu (2/9).
Event tahunan warga etnis Melayu ini berlangsung dari 2-6 September 2015 dan dimeriahkan berbagai perlombaan serta hiburan. Seremoni pembukaan ini dihadiri ratusan undangan dan masyarakat di Kota Sanggau.
Tampak hadir, Raja Sanggau Pangeran Ratu Suryanegara Drs H Gusti Arman M Si, Raja-raja se Kalbar, Wakil Bupati Mempawah Gusti Ramlana, Sekretaris Daerah Sanggau AL Leysandri SH, unsur Forkompinda Sanggau, Kepala SKPD Sanggau beserta unsur Muspika se-Kabupaten Sanggau.
Hadi juga berjanji, jika kondisi memungkinkan, akan mendukung pembangunan rumah-rumah untuk kontingen dari kecamatan-kecamatan dan berada di sekeliling bangunan rumah Melayu yang sedang dibangun.
Sementara Raja Sanggau Pangeran Ratu Suryanegara, Drs H Gusti Arman M Si mengungkapkan, Faradje Pasaka Negeri merupakan suatu acara perpaduan antara agama, adat istiadat, seni budaya dan tatanan pemerintahan Islam.
"Faradje ini merupakan ritual bersih negeri dari mara bahaya dan bencana. Dalam ritual pun mengucapkan kalimat Allah, tidak ada bahasa untuk memanggil hantu," paparnya.
Ditambahkan, ajang tersebut merupakan salah satu upaya untuk melestarikan khasanah budaya Melayu. "Festival ini merupakan salah satu upaya kita untuk melestarikan khasanah budaya Melayu dan bertujuan melestarikan nilai-nilai luhur budaya untuk kelangsungan kehidupan bermasyarakat," ungkapnya.
Disisi lain, event itu merupakan potensi wisata di bidang kebudayaan yang perlu dibina dan dikembangkan.
Adat istiadat ini merupakan acara ritual yang bersifat sakral oleh karena itu secara turun temurun hingga saat ini tetap terjaga dan dilaksanakan sepanjang tahun, baik itu di lingkungan Keraton Suryanegara maupun di setiap desa, kampung di seluruh wilayah Kabupaten Sanggau.
Ketua panitia penyelenggara, Gusti Heriman S Sos mengatakan, terselenggaranya event itu, dikarenakan dukungan Pemkab Sanggau dan berbagai kalangan di Kabupaten Sanggau.
Menurut pria yang akrab disapa Pak Yak ini, budaya ini perlu dikembangkan dan menggerakan ekonomi masyarakat. Karena suku Melayu adalah suku yang cinta adat dan budaya, dan taat agama, cinta negara.
“Festival kita ini bertujuan untuk pelestarian budaya yang perlu ditumbuh kembangkan. Satu diantaranya adalah, ekonomi masyarakat dan mobilitas masyarakat,” pungkasnya.
Seremoni pembukaan festival budaya Melayu Faradje Pasaka Negeri ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Sanggau. Kemudian dirangkai dengan pelantikan pengurus MABM Sanggau dan pengurus perempuan Melayu Kabupaten Sanggau. Selain itu, sebelum dilaksanakan pembukaan terlebih dahulu dilaksanakan pawai keliling Kota Sanggau.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015