Pontianak (ANTARA) - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Sanggau menyebutkan salah satu hambatan dari pencapaian penyerapan Pendataan Keluarga 2021 (PK21) ini adalah signal. Karena baru 60 persen desa yang baru terjangkau signal, jadi masih banyak desa-desa yang tidak terjangkau oleh signal.
"Kalau memang data yang sudah masuk server sudah dikirim ke pusat itu memang masih sedikit karena memang berebut/antri masuknya," kata Kepala Dinsos P3AKB Kabupaten Sanggau Aloysius Yanto di Sanggau, Kamis.
Ia mengatakan, berdasarkan laporan per tanggal 25 Mei yang sudah terinput itu baru 36,7 persen dari 135.688. Dengan pencapaian itu target untuk Kabupaten Sanggau jadi belum 50 persen. Sementara untuk pendataan maual sudah hampir 100 persen. Dan saat ini tinggal menunggu proses.
"Kami tetap semangat bekerja apapun rintangan dan halangannya kita harus siap hadapi," kata Aloysius Yanto.
Terkait hal itu, Kepala Dinsos P3AKB Kabupaten Sanggau, bersama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Tenny C Soriton dan Koordinator Bidang Adpin, Muslimat melakukan pertemuan dengan para pengelola, manejer data, kader dan PKB/PLKB terkait rendahnya capaian PK21 Kabupaten Sanggau di Ruang Pertemuan Perpustakaan Kabupaten Sanggau.
"Pertemuan ini dalam rangka evaluasi dan mencari solusi penyelesaian masalah terkait pendataan keluarga. Saya sangat mengapresiasi sekali kepada para pengelola data, manajer data kecamatan para kader pendata dan PKB/PLKB yang merespon dan bisa hadir dalam pertemuan ini," katanya.
Ia mengatakan, pada intinya Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar bersama tim ingin melihat langsung secara riil apa yang sudah dilaksanakan.
"Oleh karena itu kami harapkan kepada manejer atau pengelola di kecamatan untuk sampaikan masalahnya, baik masalah data data yang sudah terkumpul termasuk yang tadi sudah dilakukan diskusi kecil tentang formulir data manual yang sudah terkumpul," tutupnya.