Putussibau (Antara Kalbar) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kapuas Hulu telah melatih sedikitnya 13 sanggar sebagai bentuk pembinaan kelompok seni dan budaya di kabupaten itu.
    "Ini dalam rangka pembinaan sanggar dan kelompok seni dan budaya yang ada di Kapuas Hulu," kata Ovang, Kepala Bidang Budaya Disbudpar Kapuas Hulu.
  Dalam pelatihan seni budaya itu, kata Ovang konsep yang dipakai Disbudpar yaitu memadukan kreasi seni asli daerah dengan gaya modern sehingga terjadi kolaborasi seni yang lebih menarik untuk ditampilkan. "Khususnya seni tari ini, tidak meninggalkan seni aslinya, intinya kita buat kolaborasi sesuai perkembangan jaman," jelas Ovang.
    Ke-13 sanggar yang dilatih oleh Disbudpar Kapuas Hulu yakni 7 sanggar dari etnis Dayak, kemudian 6 sanggar dari etnis Melayu. "Sanggar yang kita ikutkan delapan dari dalam kota Putussibau dan lima dari luar kota, yaitu Mensusai, Lanjak, Desa Ulak Pauk, Semangut dan Nanga mandai," paparnya.
  Dalam latihan tersebut kata Ovang ditampilkan kolaborasi tarian dan musik antaretnis Dayak-Melayu. "Kita berharap penari dan pelatih tari serta penata musik bisa mengembangkanya lebih indah lagi," harap dia.
  Ditambahkan Ovang, sekitar bulan Oktober 2015 mendatang, sanggar di Kapuas Hulu yang sudah dilatih akan mengikuti Festival Equator di Pontianak dan akan mewakili Kalimantan Barat dalam even budaya di Jakarta.
  Ovang mengemukakan pegiat sanggar seni tari dan musik di Kapuas Hulu masih didominasi kalangan muda.
  Ia mengakui, selama ini sanggar di Kapuas Hulu yang telah dilatih Disbudpar jarang ditampilkan. "Namun setelah kami coba tampilkan, ternyata banyak penonton dan itu bisa memotivasi anak-anak muda," katanya.
  Untuk mengembangkan kreativitas seni dan budaya Kapuas Hulu, Disbudpar telah memiliki tenaga teknis yang siap melatih dan membina seni tari. "Kami pun sekarang ada tenaga honorer Sarjana Seni dan pelatih tari yang sudah berpengalaman. Mereka kita jadikan pembina seni tari di Kapuas Hulu," ucap Ovang.
  Ovang menghimbau, sanggar yang sudah mendapat pelatihan itu untuk meneruskan ilmu yang sudah dipelajari di sanggar masing-masing. Dengan harapan, kreativitasnya semakin berkembang. "Setelah mereka mengikuti agar lebih giat. Dan aktif mengikuti perlombaan baik tingkat kabupaten, provinsi dan pusat. Karena ini bisa membangkitkan semangat generasi muda dalam mempertahankan seni dan budaya daerah," tegasnya.
  Ovang mengatakan pihaknya siap memfasilitasi bagi sanggar yang memiliki keterbatasan alat latihan. "Kalau mau berlatih bisa datang ke sini (Disbudpar) khusus bagi sanggar yang masih kekurangan peralatan latihan," himbaunya
    Ovang memastikan, kedepan Disbudpar Kapuas Hulu juga akan datang ke kecamatan-kecamatan untuk memberi pelatihan ke pegiat sanggar yang ada.

Pewarta: Andre

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015