Jakarta (Antara Kalbar) - Kementerian Perhubungan menyatakan penerbangan di 16 bandara terganggu akibat asap kebakaran hutan terhitung sejak pukul 15.30 WIB.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA Barata dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan bandara yang terganggu penerbangannya, yakni Bandara Melalan Melak-Kutai sejak 25 Agustus 2015 sampai dengan prakiraan 08 September 2015 pukul 16.00 WITA dengan Notam C0756/15 dan catatan jangkauan penglihatan yang rendah.

Kedua, Bandara Silangit mulai 6 September 2015, Pukul 09.40 sampai dengan 7 September 2015 Pukul 09.00 WIB, melalui Notam C1046/15, jangkauan penglihatan 3.000 meter dan pada September  2015, Pukul 09.01 s/d 18.00 WIB, melalui Notam C1068/15 jangkauan penglihatan 3.000 meter.

Ketiga, Bandara Syamsyudin Noor-Banjarmasin pada 7 Sep 2015, Pukul 05.20 sampai dengan 06.20 WIB, melalui Notam B1509/15, jangkauan penglihatan 300 meter dan pukul 06.50 sampai dengan pukul 07.50 WIB, melalui Notam B1512/15, jangkauan penerbangan 300 meter.

"Penerbangan terdampak, yakni 'delay', di antaranya Garuda Indonesia (GIA 531) tujuan Jakarta, Lion Air (LNI 521) dan LNI 311 tujuan Yogyakarta dan Surabaya," kata Barata.

Keempat, Bandara Sultan Thaha Jambi dengan satu penerbangan terlambat dan sembilan dibatalkan.

Kelima, Bandara Iskandar-Pangkalan Bun, dengan dua penerbangan terlambat dengan jangkauan pandangan 700 meter sejak pukul 06.00 sampai 09.00 WIB.

Keenam, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dengan enam penerbangan terlambat dan lima dibatalkan.

Ketujuh, Bandara Supadio Pontianak dengan empat penerbangan dibatalkan dan delapan penerbangan terlambat.

Kedelapan, Bandara Tjilik Riwut Pontianak, tujuh penerbangan terlambat.

Kesembilan, Bandara Haji Asan Sampit tanggal 7 September pukul 07.50 sampai 09.00 WITA, Melalui Notam C1058/15 jangkauan pandangan 600 meter.

Ke-10, Bandara Pangsuma - Putussibau, yakni dengan satu penerbangan terlambat.

Ke-11, Bandara Sintang atau Bandara Susilo pada 07 September 2015, Pukul 06.00 s/d 14.00 WIB, Melalui Notam C1060/15, jangkauan pandangan 1.500 meter.

Ke-12 Bandara Robert Atty Besing-Malinau pada 7 Sep 2015, Pukul 06.56 s/d 08.00 WIB, Melalui Notam C1061/15 jangkauan pandangan 3000 meter.

Ke-13, Bandara Rahadi Usman-Ketapang pada 7 September 2015, Pukul 07.00 sampai dengan 09.00 WIB, Melalui Notam C1062/15 dengan 1000 meter.

Ke-14, Bandara Beringin-Muara Teweh dengan pada 7 September 2015, Pukul 07.21 s/d 13.07 WIB, Melalui Notam C1063/15 jangkauan pandangan 300 meter dan dua penerbangan terlambat serta tiga yang dikembalikan ke bandara asal atau (return to base).

Ke-15 Bandara Ferdinand Lumban Tobing-Sibolga pada 07 September 2015, pukul 08.30 sampai dengan 12.00 WIB, melalui Notam C1067/15 jangkauan pandangan 2000 meter.

Ke-16 Bandara Depati Amir-Pangkal Pinang pada 07 Sep 2015, pukul 09.03 sampai dengan 10.50 WIB, Melalui Notam B1514/15 jangkauan pandangan 1000 meter serta pukul 09.45 WIB, Melalui Notam B1516/15, NML OPS.

"Jangkauan pandangan di bawah 800 meter tidak dapat melayani pendaratan," kata Barata.

(J010/R. Chaidir)

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015