Sekadau (Antara Kalbar) - Manajer PT PLN Rayon Sekadau bertemu dengan Komisi B DPRD Kabupaten Sekadau untuk mengklarifikasi berbagai permasalahan terutama pemadaman listrik yang kerap terjadi.
   
"Listrik padam setiap hari, tidak rasional. Ini kan mengundang pertanyaan, ada apa dengan PLN," kata Hasan, dari Fraksi Partai Demokrat.
   
Apalagi, tambahnya, padamnya listrik seringkali terjadi pada waktu yang hampir persis saban harinya. "Sepengetahuan saya, pemeliharaan jaringan oleh PLN jalan terus. Belum lagi pemasangan sambungan baru yang juga masih terus berlanjut. Artinya, alasan gangguan jaringan dan kekurangan daya tidak dapat diterima. Apalagi sekarang di pusat sedang heboh mafia token. Kan jadi pertanyaan juga apakah ada mafia di tubuh PLN. Pokoknya setelah rapat ini kinerja PLN Sekadau mesti berubah lebih baik," tegas Hasan legislator Partai Demokrat tersebut.
   
Sementara anggota Komisi B dari partai Hanura, Abuntono, menilai pelayanan PLN Sekadau akhir-akhir ini sangat buruk. Berbeda dengan 2-3 tahun lalu memang masih ada pemadaman, tapi tidak separah ini. Kalau dulu, PLN punya alasan yang cukup logis. Misalnya, belum punya mesin pembangkit yang memadai.
   
Sementara, saat ini PLN sudah memiliki mesin pembangkit walaupun sebagian masih menyewa milik swasta. Artinya, alasan mesin tidak dapat dijadikan kambing hitam setiap kali listrik padam.
   
“Masyarakat sering ngadu ke kami. Kami tidak mau tahu apa masalah teknis PLN. Sebagai pelanggan, wajar masyarakat menginginkan pelayanan yang maksimal. Sudah tugasnya PLN untuk mengurusi mesin, jaringan, PLN kan ada program pemeliharaan. Pokoknya kami tunggu lah kinerja PLN,” cecar Abun.
   
Sementara itu, Ketua komisi B, Isnaini menyatakan pihaknya siap memback-up PLN jika menemui kendala di lapangan, misalnya saat melakukan pembersihan jaringan.
   
Sementara anggota Komisi B dari Partai Hanura, Abuntono, menilai pelayanan PLN Sekadau akhir-akhir ini sangat buruk. Berbeda dengan beberapa tahun lalu. "2-3 tahun lalu memang masih ada pemadaman, tapi tidak separah ini. Kalau dulu, PLN punya alasan yang cukup logis. Misalnya, belum punya mesin pembangkit yang memadai," ujar dia.
   
Sementara saat ini PLN sudah memiliki mesin pembangkit walaupun sebagian masih menyewa milik swasta. Artinya, alasan mesin tidak dapat dijadikan kambing hitam setiap kali listrik padam.
   
"Masyarakat sering ngadu ke kami. Kami tidak mau tahu apa masalah teknis PLN. Sebagai pelanggan, wajar masyarakat menginginkan pelayanan yang maksimal. Sudah tugasnya PLN untuk mengurusi mesin, jaringan, PLN kan ada program pemeliharaan. Pokoknya kami tunggu lah kinerja PLN," cecar Abun.
   
Sementara itu, Ketua Komisi B, Isnaini menyatakan pihaknya siap memback-up PLN jika menemui kendala di lapangan, misalnya saat melakukan pembersihan jaringan.
   
Manajemen PLN Sekadau masih saja mendendangkan lagu lama. Alasan klasik semisal keterbatasan personil, gangguan mesin, gangguan jaringan, masih saja jadi senjata utama menghadapi kritik. Malah, PLN Sekadau mengklaim sudah bekerja maksimal.
   
"Mesin kami beberapa waktu lalu gangguan pak, jadi kami minta support sistem interkoneksi. Memang jaringan PLN mudah sekali terkena gangguan, karena jaringan udara itu sensitif. Sementara kalau pakai jaringan, bawah tanah belum mendukung untuk wilayah kita," kilah Dwija, manajer PLN Sekadau. Namun demikian, manajemen PLN Sekadau menjanjikan pelayanan yang lebih baik usai pertemuan itu.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015