Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Kontingen Kecamatan Nanga Pinoh menjadi juara umum setelah berhasil menjadi yang terbaik dalam berbagai tangkai lomba di ajang Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) I tingkat Kabupaten Melawi.
Ketua Umum MABM Melawi, Zubir Saidy yang menutup langsung kegiatan tersebut mengatakan, hasil FSBM Melawi diharapkan menjadi tolak ukur untuk menggali, membina dan melestarikan seni budaya Melayu.
“Diharapkan generasi muda bisa ikut bersama melestarikan seni budaya Melayu sehingga tidak terkikis, tergerus arus globalisasi,†katanya.
Zubir mengakui pelaksanaan FSBM yang pertama kalinya digelar Melawi memang masih memiliki banyak kekurangan.
Ia pun berkeinginan agar even ini dapat terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya sambil terus berupaya memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut.
“FSBM kali ini akan menjadi modal kita untuk menyempurnakan dan memperbaiki di masa yang akan datang. Hasil dari berbagai tangkai lomba juga akan menjadi bahan bagi kita untuk mengikuti FSBM di tingkat provinsi yang rencananya akan digelar pada Oktober tahun ini,†katanya.
Zubir juga berpesan kepada seluruh peserta, bagi yang berhasil menang, diharapkan bisa meningkatkan kualitasnya. Sementara yang kalah janganlah terlalu kecewa mengingat ajang FSBM juga menjadi wadah pembinaan seni dan budaya Melayu.
“Kita sama-sama melihat gerak tari dan gaya peserta dari tingkat kecamatan, sanggar hingga sekolah. Sebenarnya gerak ini sama, mulai dari puak Melayu di tanah Sumatra sampai Melawi. Hanya kreasi gerak tari yang berbeda-beda,†katanya.
Ia pun memberi apresiasi kepada sejumlah peserta yang memang sebagian besar merupakan anak muda, bahkan ada masih berusia sangat muda.
Hanya, Zubir pun meminta maaf, karena tak seluruh para juara bisa diikutkan dalam FSBM tingkat provinsi karena aturan yang ketat terkait umur.
“Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemda dan masyarakat. Serta kehadiran para pelaku usaha di lapangan kecamatan ini yang menambah semarak penyelenggaraan FSBM,†pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Ketua Umum MABM Melawi, Zubir Saidy yang menutup langsung kegiatan tersebut mengatakan, hasil FSBM Melawi diharapkan menjadi tolak ukur untuk menggali, membina dan melestarikan seni budaya Melayu.
“Diharapkan generasi muda bisa ikut bersama melestarikan seni budaya Melayu sehingga tidak terkikis, tergerus arus globalisasi,†katanya.
Zubir mengakui pelaksanaan FSBM yang pertama kalinya digelar Melawi memang masih memiliki banyak kekurangan.
Ia pun berkeinginan agar even ini dapat terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya sambil terus berupaya memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut.
“FSBM kali ini akan menjadi modal kita untuk menyempurnakan dan memperbaiki di masa yang akan datang. Hasil dari berbagai tangkai lomba juga akan menjadi bahan bagi kita untuk mengikuti FSBM di tingkat provinsi yang rencananya akan digelar pada Oktober tahun ini,†katanya.
Zubir juga berpesan kepada seluruh peserta, bagi yang berhasil menang, diharapkan bisa meningkatkan kualitasnya. Sementara yang kalah janganlah terlalu kecewa mengingat ajang FSBM juga menjadi wadah pembinaan seni dan budaya Melayu.
“Kita sama-sama melihat gerak tari dan gaya peserta dari tingkat kecamatan, sanggar hingga sekolah. Sebenarnya gerak ini sama, mulai dari puak Melayu di tanah Sumatra sampai Melawi. Hanya kreasi gerak tari yang berbeda-beda,†katanya.
Ia pun memberi apresiasi kepada sejumlah peserta yang memang sebagian besar merupakan anak muda, bahkan ada masih berusia sangat muda.
Hanya, Zubir pun meminta maaf, karena tak seluruh para juara bisa diikutkan dalam FSBM tingkat provinsi karena aturan yang ketat terkait umur.
“Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemda dan masyarakat. Serta kehadiran para pelaku usaha di lapangan kecamatan ini yang menambah semarak penyelenggaraan FSBM,†pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015