Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menerapkan penanaman padi dengan metode Hazton di Kabupaten Kapuas Hulu sebagai upaya peningkatan hasil produksi pertanian di kabupaten itu.

"Metode padi Hazton ini sudah beberapa kali diuji coba bahkan sudah dikembangkan di daerah lain. Terlebih metode ini juga sudah diaplikasikan di pulau Jawa, makanya kita sebagai daerah yang menemukan metode ini harus bisa menyebarluaskannya kepada masyarakat," kata Gubernur Kalbar Cornelis saat melakukan kunjungan kerja di Kapuas Hulu.

Menurutnya, metode hazton telah diaplikasikan di Aceh, Sulawesi Utara. Bahkan, Malaysia. Pihaknya juga kini sudah mulai melakukan riset ke sentra-sentra produksi.

Dengan metode tersebut, produksi padi bisa meningkat dari 5 sampai 6 ton menjadi 10 sampai 16 ton per hektar.

Dia mengatakan Kementerian Pertanian sendiri akan mulai melakukan uji coba metode hazton ini pada lahan seluas 500 ribu hektar di Karawang, Jawa Barat.

"Makanya, karena ini sudah terbukti, kita harapkan masyarakat petani di Kapuas Hulu juga bisa menggunakan metode ini agar hasil padinya bisa lebih melimpah," kata Cornelis.

Ditempat yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar, Anggraito mengatakan, di Kapuas Hulu, terdapat kawasan desa mandiri pangan sebanyak 3 desa, yaitu Nanga Nyabau, Seluan, dan Uluk palin, sudah dibina sejak 2013.

"Setiap tahun untuk tiga desa ini Rp200 juta, programnya pemberdayaan masyarakat miskin bukan saja tanaman pangan tapi untuk usaha produktif juga, yakni usaha kerajinan seperti membuat tikar," katanya.

Percontohan
Anggraito menyebutkan di Kalbar ada 80 desa mandiri pangan, namun, untuk Kapuas Hulu total 14 desa. "Ada 15 desa lagi yang akan buat percontohan hazton," ujar Anggraito.

Sementara itu, Pj. Bupati Kapuas Hulu Marius Marcellus Tj mengatakan untuk lahan pertanian di tiga desa ini, ada 170 hektar yang bisa dikembangkan.

"Kita harus bisa mandiri di sektor pangan, kita punya sumber air tinggal sentuhan pemerintah daerah ke depan. Ini menjadi percetakan sawah terluas di Kapuas Hulu," kata Marsellus.

Metode Hazton mulai diperkenalkan pada 2012 di Kalbar. Istilah Hazton juga berasal dari singkatan dua penemu metode tersebut yaitu "Haz" dari Ir. H. Hazairin, Ms dan "Ton" dari Anton Kamarudin Sp. M.Si.

Metode Hazton sedang dipacu oleh pemerintah provinsi Kalbar untuk menembus target lahan sebesar 900 Ha, karena metode dikenal menjanjikan hasil yang berlipat ganda. Tapi tentu saja metode ini memiliki kekurangan, berikut ini adalah beberapa keunggulan dan kelemahan metode Hazton.

Keunggulannya, yaitu produksi panen tinggi. Mudah dalam penanamannya. Tanaman cepat beradaptasi/tidak stres setelah tanam. Relatif tahan terhadap hama keong mas dan orong-orong. Sedikit atau bahkan tidak ada penyulaman dan penyiangan. Umur panen lebih cepat. Mutu gabah tinggi. Prosentase beras pecah tergolong rendah

Kelemahan, yaitu memerlukan tambahan benih dari biasanya, keperluan benih untuk metode hazton berkisar antara 100-125 kg/ ha.

Karena tanaman rimbun, maka perlu dikawal dengan agencia hayati (imunisasi padi, penggunaan decomposer/sterilisasi lahan, dan bio fungisida). Perlu pupuk (organik/ anorganik) tambahan dari dosis normal.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015