Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak memberikan izin kepada para pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan di kawasan Taman Akcaya di Jalan Sutan Syahrir Pontianak, asalkan bisa tertib dengan mematuhi ketentuan yang berlaku.

"Keberadaan PKL yang berjualan di kawasan Taman Akcaya Pontianak, telah membuat taman itu menjadi ramai dikunjungi," kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji di Pontianak, Senin.

Sutarmidji menjelaskan, boleh saja para PKL berjualan di kawasan Taman Akcaya, asalkan mereka menggelar dagangannya dengan tertib, dan tidak berjualan ditempat-tempat yang dilarang, seperti merusak fasilitas taman dan lainnya.

"Kami akan mengatur para PKL yang berjualan di kawasan Taman Akcaya Pontianak. Pengaturan itu agar keberadaan PKL tidak mengganggu kenyamanan para pengunjung taman itu," ujarnya.

Selain itu, pengaturan juga, agar tidak terjadi pembiaran terhadap keberadaan PKL di kawasan Taman Akcaya, sehingga tidak terjadi "pembiaran" yang bisa mengurangi estetika, dan hal negatif lainnya di sekitar Taman Akcaya, kata Sutarmidji.

PKL yang menggelar dagangannya di kawasan Taman Akcaya Pontianak sebagian besar, para PKL yang sebelumnya berjualan di kawasan Taman Alun-alun Kapuas yang kini ditutup sementara sepanjang dilakukannya renovasi oleh Pemkot Pontianak.

Pemkot Pontianak menganggarkan Rp1,4 miliar untuk menata kembali Taman Alun-Alun Kapuas sehingga semakin indah untuk dikunjungi baik oleh masyarakat setempat maupun wisatawan dari luar kota lainnya.

"Anggaran sebesar itu, untuk pembangunan pagar khusus memagar taman, dan pembenahan taman bunga. Sehingga para pedagang kaki lima (PKL) tidak bisa berjualan lagi di areal taman," kata Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Pontianak, belum lengkap kalau tidak berkunjung ke taman alun-alun itu, karena lokasinya yang strategis berada di tengah-tengah kota. Apalagi keberadaan taman itu tepat di depan Kantor Wali Kota Pontianak, Jalan Rahadi Oesman dan di pinggir Sungai Kapuas.

Taman itu telah dilengkapi dengan air mancur menari dan fasilitas lainnya, serta "Waterfront" yang dibangun sejak tahun 1999, yang diramaikan oleh aneka jajanan, seperti bakso, kacang rebus, sate, jagung bakar dan rebus, serta makanan ringan lainnya yang banyak dijajakan pedagang di sepanjang jalan di kawasan tersebut.

(A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015