Pontianak (ANTARA) - Petani jeruk dan padi di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi sasaran pelaksanaan program lntegrated Corporation of Agicultural Resources Empowermenf (ICARE) untuk pengembangan dan kemajuan pertanian daerah ini.
“Kabupaten Sambas terpilih sebagai wilayah yang mendapat program ICARE pengembangan model kawasan pertanian jeruk padi,” ujar Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar Aswin, di Pontianak, Kamis.
Ia menambahkan bahwa tujuan program ICARE, yaitu mengembangkan sistem produksi pertanian, diversifikasi dan rantai nilai produk pertanian yang inklusif di kawasan/lokasi pertanian terpilih untuk mendukung kemandirian pangan berkelanjutan melalui kegiatan serta pemberdayaan teknologi dan inovasi secara integratif dan kolaboratif.
"Kemudian melalui program tersebut dihadirkan kegiatan peningkatan kapasitas petani jeruk di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas melalui pelatihan Teknis Good Agricultural Practices," ujar dia lagi.
Menurut dia, adapun alasan dipilihnya Kabupaten Sambas tersebut bertumpu pada dasar yang kuat di antaranya Inpres No. 1 Tahun 2021 tentang percepatan pembangunan ekonomi perbatasan. Kemudian SK Bupati Sambas No. 163 Tahun 2021, Permentan No. 18 Tahun 2021, Perpres 18 Tahun 2020 dan Kemenpan No. 472 Tahun 2018.
“Kabupaten Sambas merupakan kabupaten yang sangat beruntung mendapatkan program ICARE. Program ICARE hadir sebagai penyemangat baru untuk kemajuan pertanian di Kabupaten Sambas,” kata dia pula.
Menurutnya, melalui inisiatif yang ada, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) hadir untuk menghidupkan kembali gemeria pertanian, menjadikan Sambas bukan sekadar lumbung pangan, tetapi juga sentra kejayaan jeruk siam.
“Kabupaten Sambas yang dikenal sebagai lumbung pangan dan pusat produksi jeruk siam terbesar di wilayah tersebut, memerlukan dukungan dari masyarakat dan stakehoider agar prestasinya kembali bersinar. Ini sangat penting karena pertanian adalah tulang punggung ekonomi daerah ini,” kata dia.