Jakarta (Antara Kalbar) - Survei yang dilakukan Center for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukan kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla masih tinggi.

Peneliti CSIS Arya Fernadez saat rilis survei di Jakarta, Minggu, mengatakan 79,7 persen percaya terhadap Presiden dan 75,2 persen percaya terhadap Wakil Presiden. "Kepercayaan ini sebenarnya maenjadi modal Jokowi untuk mengelola pemerintahan tahun kedua yang lebih baik," katanya.

Hal ini karena survei tingkat kepuasan publik jauh lebih rendah dibandingkan tingkat kepercayaan. Survei CSIS menyatakan 50,6 persen responden yang menyatakan puas terhadap kinerja pemerintah secara umum dan 48,2 persen tidak puas.

Ketidakpuasan masyarakat terutama di bidang perekonomian dengan angka 69,1 persen sedangkan mereka yang puas sebesar 30 persen. Ketidakpuasan juga terjadi di bidang politik. Sebesar 53,8 persen responden menyatakan tidak puas, sedangkan 40 persen puas.

"Kalau kinerja terus memburuk, maka kepercayaan juga pada akhirnya akan tergerus," katanya.

Kepercayaan terhadap Presiden menurut survei, lebih tinggi dibandingkan kepercayaan publik terhadap DPR dan DPD. Sebanyak 60 persen responden percaya terhadap DPD dan 53 persen percaya terhadap DPR.

TNI menjadi institusi yang paling dipercaya publik. 90 persen responden percaya dengan institusi militer tersebut. Berikutnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga anti suap itu dipercaya oleh 79,7 persen responden.

Sementara itu, survei dilakukan oleh CSIS pada 14-21 Oktober 2015 terhadap 1.183 responden yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi.

(M041/T. Susilo)

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015