Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kalimantan Barat Simplisius mengatakan pihaknya saat ini kesulitan untuk mempromosikan wisata karena minimnya anggaran yang ada.

"Saat ini anggaran untuk promosi wisata Kalbar sudah habis, bahkan pada semester pertama, anggaran yang ada sangat minim. Yang bisa kita lakukan saat ini hanya mempromosikan wisata melalui website Dinas Pariwisata Pemprov dan milik kementrian," kata Simplisius di Pontianak, Senin.

Dia menjelaskan, minimnya anggaran pariwisata pada tahun ini, dikarenakan anggaran Pemprov Kalbar mengalami defisit. Bahkan, pada tahun 2015 ini saja anggaran yang diajukan terpangkas Rp2 miliar dari Rp7 miliar.

Dengan anggaran yang minim tersebut, selain harus digunakan untuk promosi wisata, pihaknya juga harus bisa mengantisipasi berbagai kegiatan langsung yang menjadi agenda tahunan dari Pemprov Kalbar.

"Meski demikian, kita akan terus berusaha keras untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Kalbar, salah satunya dengan menggandeng berbagai pihak terkait baik untuk mempromosikan wisata di Kalbar, maupun pihak ketiga," katanya.

Simplisius menambahkan, terjadi penurunan jumlah wisatawan di Kalbar sebesar 20 persen akibat kabut asap yang terjadi di provinsi itu dalam waktu beberapa bulan terakhir.

"Untuk jumlah wisatawan di Kalimantan Barat memang mengalami penurunan, sebesar 20 persen pada bulan Agustus dan September lalu. Hal ini dikarenakan kabut asap yang terjadi di Kalbar dalam waktu beberapa bulan terakhir," kata Simplisius.

Dia menjelaskan, akibat penurunan jumlah wisatawan yang datang ke Kalbar, hal itu juga mempengaruhi jumlah pengunjung hotel dan restoran yang ada di Pontianak dan daerah lainnya.

"Ini memang tidak bisa dihindari, karena kalau jumlah wisatawan menurun, tentu juga mengakibatkan penurunan pengunjung hotel dan restoran, meski jumlahnya tidak terlalu tajam," tuturnya.

Simplisius berharap, penurunan jumlah wisatawan tersebut dapat segera teratasi, karena, sedikit banyak penurunan jumlah wisatawan tersebut berdampak pada perputaran ekonomi di Kalbar.

"Dengan semakin banyaknya kunjungan wisatawan di Kalbar, tentu perputaran ekonomi juga meningkat. Seperti yang terjadi pada kegiatan Karnaval Khatulistiwa, beberapa waktu lalu, kunjungan masyarakat luar Kalbar meningkat, hotel penuh, restoran ramai, aktivitas perdagangan juga meningkat dan itu tentu berdampak baik bagi daerah ini," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya akan berupaya untuk terus melakukan promosi wisata baik melalui offline maupun online. Namun, dia berharap, asap yang terjadi di Kalbar bisa segera berakhir, sehingga promosi yang dilakukan pihaknya bisa berjalan dengan maksimal.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015