Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat, Badar mengatakan, perkembangan nilai tukar petani Kalbar pada bulan Oktober mengalami peningkatan sebesar 96,75 poin, atau naik 0,45 poin dibanding bulan September lalu.

"Pada bulan September lalu, nilai tukar petani Kalbar sebesar 96,30 poin, dimana pada bulan mengalami kenaikan sebesar 0,45 poin pada bulan Oktober. Hal itu disebabkan Indeks Harga yang diterima petani turun sebesar 0,27 persen," kata Badar di Pontianak, Rabu.

Badar juga menyebutkan, NTP tanaman padi dan palawija pada Oktober sebesar 98,53 poin dimana hal itu mengalami kenaikan 0,54 persen dibanding NTP bulan September, sebesar 98,00 poin.

Sementara NTP hortikultura Oktober sebesar 106,55 poin mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen dibanding NTP bulan September sebesar 106,47 poin.

"Nilai tukar petani diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani dalam persentase pengeluaran konsumsi rumah tangga dan biaya produksi pertanian," tuturnya.

Dia menambahkan, merupakan salah satu indikator Proxy untuk melihat tingkat kesejahteraan petani.

Selain itu, NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Karena, semakin tinggi NTP, relatif semakin sejahtera tingkat kehidupan petani.

"NTP itu kan berfluktuasi setiap bulannya selama periode Januari sampai Oktober 2015," katanya.

Badar menjelaskan, penurunan NTP umumnya terjadi pada saat panen tanaman pangan, tanaman hortikultura maupun tanaman perkebunan rakyat, tetapi naik kembali pada waktu sesudahnya.

"Penurunan NTP di Kalbar terjadi pada bulan Mei 2015 (98,18) karena penurunan harga jual bahan makanan ataupun hasil tanaman bahan makanan ataupun hasil tanaman perkebunan rakyat. Meskipun demikian, fluktuasi harga komoditas konsumsi rumah tangga dan biaya produksi serta penambahan barang modal (BPPMB) juga mempengaruhi tinggi rendahnya NTP," kata Badar.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015