Putussibau (Antara Kalbar) - Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu berencana mempatenkan ikan-ikan habitat asli asal kabupaten tersebut untuk menghindari agar tidak diklaim daerah maupun negara lain.
"Nanti akan kita coba ikan habitat Kapuas hulu dibuatkan hak patennya. Hak paten ini perlu, agar kedepan tidak diklaim daerah lain," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu Ir Rismawati di Putussibau, Senin.
Menurutnya, Kabupaten Kapuas Hulu memiliki ciri berbagai ikan khas seperti arwana super red, semah, ulang uli, belidak, ringau dan lain-lain. Risma khawatir jika tidak dibuatkan hak paten bisa saja ikan-ikan ini diklaim daerah lain, karena memiliki nilai ekonomis tinggi.
"Seperti ikan arwana super red dan semah, memiliki nilai ekonomis tinggi. Makanya kita akan coba jajaki untuk membuat hak patennya," tegas Risma.
Untuk ikan arwana super red, kata Risma, pengurusan hak patennya sudah lama diwacanakan. Hanya saja, ikan arwana saat ini masih dibawah KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam). "Bukan lamban, karena ikan arwana masih di bawah KSDA. Tapi karena kita merasa di Dinas Perikanan dan habitat ikan ini di Kapuas Hulu, kita coba menjajaki untuk mengurus hak patennya," ungkap dia.
Walaupun belum ada hak patennya, untuk ikan arwana super red, Kapuas Hulu sudah memiliki sertifikatnya.
Sertifikasi ini, ujar dia, sebenarnya hampir sama dengan hak paten. Tapi memang memiliki hak paten akan jauh lebih baik. "Karena kalau sudah ada hak paten, ikan arwana super red akan diberikan chip sebagai identitas asal Kabupaten Kapuas Hulu. Selain, arwana super red, ikan gurami kita juga sudah disertifikasi," kata Rismawati.
Kabupaten Kapuas Hulu memang dikenal sebagai sumber ikan air tawar di Kalbar. Salah satunya berasal dari Danau Sentarum, yang juga termasuk dalam kawasan taman nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Nanti akan kita coba ikan habitat Kapuas hulu dibuatkan hak patennya. Hak paten ini perlu, agar kedepan tidak diklaim daerah lain," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu Ir Rismawati di Putussibau, Senin.
Menurutnya, Kabupaten Kapuas Hulu memiliki ciri berbagai ikan khas seperti arwana super red, semah, ulang uli, belidak, ringau dan lain-lain. Risma khawatir jika tidak dibuatkan hak paten bisa saja ikan-ikan ini diklaim daerah lain, karena memiliki nilai ekonomis tinggi.
"Seperti ikan arwana super red dan semah, memiliki nilai ekonomis tinggi. Makanya kita akan coba jajaki untuk membuat hak patennya," tegas Risma.
Untuk ikan arwana super red, kata Risma, pengurusan hak patennya sudah lama diwacanakan. Hanya saja, ikan arwana saat ini masih dibawah KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam). "Bukan lamban, karena ikan arwana masih di bawah KSDA. Tapi karena kita merasa di Dinas Perikanan dan habitat ikan ini di Kapuas Hulu, kita coba menjajaki untuk mengurus hak patennya," ungkap dia.
Walaupun belum ada hak patennya, untuk ikan arwana super red, Kapuas Hulu sudah memiliki sertifikatnya.
Sertifikasi ini, ujar dia, sebenarnya hampir sama dengan hak paten. Tapi memang memiliki hak paten akan jauh lebih baik. "Karena kalau sudah ada hak paten, ikan arwana super red akan diberikan chip sebagai identitas asal Kabupaten Kapuas Hulu. Selain, arwana super red, ikan gurami kita juga sudah disertifikasi," kata Rismawati.
Kabupaten Kapuas Hulu memang dikenal sebagai sumber ikan air tawar di Kalbar. Salah satunya berasal dari Danau Sentarum, yang juga termasuk dalam kawasan taman nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015