Sanggau (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sanggau Drs Yohanes Ontot M Si meminta dalam penanggulangan bencana di daerah diperlukan koordinasi dan kerja sama yang terintegrasi dengan berbagai pihak.
"Kita minta untuk penanggulangan bencana diperlukan koordinasi. Soalnya, masalah yang diakibatkan bencana tidak bisa dipandang hanya pada satu sektor tertentu saja, melainkan seluruh sektor meliputi kesehatan, sosial, pekerjaan umum, perhubungan, energi dan sumber daya mineral, tenaga kerja dan transmigrasi, kehutanan, pertanian, lingkungan hidup, pertahanan, keamanan dan ketertiban," ungkapnya saat membuka program pelatihan kajian kebutuhan pasca bencana (JITU-PB).
Menurut Ontot, semua elemen mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing terhadap penanggulangan bencana. "Untuk itu, saya harapkan langkah-langkah yang ada dapat sistematis dan terencana sehingga tidak saling tumpang tindih," ujarnya.
Ontot berpesan, para peserta dapat mengetahui dan memahami serta mengemban tanggung jawab sehingga kedepan akan terwujud masyarakat Sanggau yang siaga dan tangguh menghadapi bencana.
"Laporkan kepada pimpinan apa yang telah didapatkan dan berikan laporan yang tepat terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya. Jika ada pimpinan yang tidak mau tahu atau tidak peduli segera lapor. Jangan takut karena ini adalah tanggung jawab kita bersama," pungkasnya.
Kepala BPBD Kabupaten Sanggau, Vicky Ludovicus Eka Putra, ST, MT mengungkapkan, kegiatan itu dilaksanakan selama 2 hari dengan peserta sebanyak 45 orang berasal dari SKPD Kabupaten Sanggau.
Adapun nara sumber berasal dari BNPB Pusat serta BPNB Provinsi Kalimantan Barat.
Kegiatan itu, dalam upaya memberikan pemahaman tentang potensi terjadinya bencana di Indonesia. "Perlu dipahami apa itu bencana, bagaimana karakteristiknya serta bagaimana prinsip penanggulangan bencana di Indonesia khususnya di Kabupaten Sanggau," ujarnya.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015